Find Us On Social Media :

Sejarah Timor Leste Selama Perang Dunia II: Wilayah Asia Paling Selatan Ini Diraih Jepang dengan Pertempuran Berbulan-bulan Melawan Pasukan Sekutu Berjuluk 'Sparrow Force' Ini

By Khaerunisa, Minggu, 8 Agustus 2021 | 12:05 WIB

Anggota 2/2 Australia 'Sparrow Force', pasukan yang diterjunkan ke Timor Leste saat Perang Dunia II.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste: Awal Abad ke-16 Kedatangan dan Dijajah Portugis hingga 'Babak Belur' Melepaskan Diri dari Kekuasaan Indonesia

Pasukan Jepang pada akhirnya berhasil menguasai Timor Leste pada akhir tahun 1942.

Namun, mereka harus lebih dulu menghadapi Pasukan Sekutu yang telah bersiap menghadang mereka.

Melansir Australian War Memorial, Pada awal Februari 1941, Australia telah sepakat dengan pejabat Belanda dan Inggris bahwa pasukan Sekutu, di bawah komando Australia, akan memperkuat Timor jika Jepang memasuki perang.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Coba Letakkan Bekas Kantong Teh di Dalam Kulkas, dan Hal Ajaib Ini Akan Terjadi, Benar-benar Tak Disangka

Lima hari setelah serangan Jepang di Pearl Harbor, Pasukan Sekutu mendarat di Timor sebagai bagian dari strategi mereka mempertahankan lapangan udara depan.

Kehadiran Pasukan Sekutu di wilayah Timor Leste yang terutama dari Australia, Inggris Raya, dan Hindia Belanda tersebut dikenal sebagai "Sparrow Force".

Kedatangan mereka juga melibatkan penggelaran "Lark Force" di Rabaul dan "Gull Force" di Ambon.

Meski mereka tidak mendapat persetujuan dari Portugis untuk menduduki bagian timur pulau it, namun pemerintah kolonial mengambil "pandangan yang sangat optimis" bahwa pasukan Jepang akan menghormati kenetralan Portugis.

Baca Juga: Jangan Hanya Diambil Airnya Saja, Nyatanya Memasak dengan Sisa Kulit Lemon pun Berikan Sensasi Sajian yang Berbeda, Ini yang Bisa Anda Lakukan

Ketika Pasukan Jepang benar-benar tiba di wilayah Timor, Pasukan Sekutu dikejutkan dengan serangan skala besar Pasukan dari Negeri Matahari.

Rupanya, meskipun setuju untuk menempatkan Timor dengan pasukan, komandan Sekutu tidak membayangkan serangan Jepang skala besar di pulau itu.

Kupang, yang saat itu merupakan pusat kekuasaan Belanda di Timor Belanda, menjadi fokus serangan Jepang.

Menghadapi mereka adalah pasukan dari Batalyon 2/40 Australia, satu skuadron pesawat pengebom Hudson Angkatan Udara Australia (RAAF), baterai artileri pantai Australia, dan 1.000 tentara Belanda.