Find Us On Social Media :

Bertahun-tahun Negaranya Diobrak-abrik Hingga Jutaan Nyawa Warga Sipil Melayang, Irak Tuntut Amerika Tanggung Jawab, Caranya Sama Seperti yang Terjadi di Afghanistan

By Mentari DP, Selasa, 27 Juli 2021 | 09:30 WIB

Militer Amerika ditarik dari Irak.

Intisari-Online.com - Setelah militer Amerika ditarik dari Afghanistan, kini  dilaporkan juga militer Amerika ditarik dari Irak.

Mengapa militer Amerika ditarik dari Irak?

Diketahui Amerika Serikat (AS) memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak.

Baca Juga: Kapolda Sampai Gubernur Sumsel Dibuat Terkaget-kaget Ketika Terima Dana Hibah Rp2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio Pengusaha Asal Aceh Ini, Semua Untuk Penanggulangan Covid-19

Di mana pasukan AS sudah dikerahkan di negara itu selama hampir dua dekade terakhir setelah invasi 2003.

Pernah pasukan AS ditarik sementara pada tahun 2011. Namun mereka kembali setelah kebangkitan kelompok teroris ISIS.

Baghdad memang mengumumkan kekalahan ISIS pada 2017, tetapi pasukan AS tetap ada sejak itu.

Kini, Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki telah mengkonfirmasi kepada wartawan Senin bahwa jumlah pasukan AS di Irak akan 'disejajarkan' berdasarkan perubahan misi dari pertempuran ke dukungan pelatihan.

Tapi dilansir dari sputniknews.com pada Selasa (27/7/2021), juru bicara itu menolak untuk memberikan rincian tentang berapa banyak pasukan yang diharapkan AS di Irak pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Aksinya Semakin Membabi Buta, Taliban Pukul, Tembak, hingga Penggal Kepala Warga Afghanistan yang Pernah Bekerja dengan Militer Amerika, 'Anda Kafir!'

Sebelumnya, sumber senior pemerintah mengatakan kepada AP bahwa Perdana Menteri Irak Mustafa al-Khadimi dan Presiden AS Joe Biden akan mengumumkan kesepakatan Senin untuk mengakhiri kehadiran tempur militer AS di Irak pada akhir 2021.

Berdasarkan perjanjian tersebut, peran AS di Irak akan beralih ke kapasitas penasehat dan pelatihan yang ketat, menurut sumber tersebut.

Pengumuman itu diharapkan akan dibuat pada hari Senin dari Gedung Putih, di mana al-Khadimi dan Biden akan bertemu untuk membahas kemitraan strategis antara kedua negara.

Sumber AP mengatakan pemerintah merasa bahwa pasukan keamanan Irak telah diuji dalam pertempuran dan terbukti mampu dalam membela negara.

Walau begitu Gedung Putih terus menganggap ISIS sebagai "ancaman besar," kata mereka.

Dalam sebuah wawancara pada hari Minggu, al-Khadimi menekankan bahwa Baghdad tidak membutuhkan pasukan tempur AS atau asing lainnya di wilayahnya untuk dapat mempertahankan diri.

Serta mengatakan bahwa jadwal khusus diperlukan untuk penarikan pasukan ini.

Tapi dia mengklarifikasi bahwa Irak masih menginginkan bantuan dari Washington dalam pelatihan pasukan dan kerja sama keamanan.

AS memang melakukan intervensi di Irak pada tahun 2014 atas permintaan pemerintah negara itu.

Tujuannya untuk membantu memerangi gerilyawan ISIS yang telah merebut sebagian besar barat laut negara itu dan melanjutkan ekspansi ke Suriah timur.

Baca Juga: Warga Afghanistan di Ambang Ketakutan, Dulu Porak-poranda Setelah Perang dengan Amerika, Kini Pemberontak Ancam Kuasai Afghanistan Hanya dalam Waktu 6 Bulan

Kelompok teroris muncul setelah kekacauan yang disebabkan oleh invasi AS ke Irak pada tahun 2003, yang pada saat itu menggulingkan pemerintah Saddam Hussein.

Akibatnya memicu pemberontakan yang meluas dan ketidakstabilan ekonomi dan politik di Irak dan di seluruh wilayah.

Tapi ketika ISIS telah dikalahkan pada tahun 2017, Irak mulai menekan AS untuk menarik diri dari negara itu pada Januari 2020.

Pentagon sendiri memang mulai mengurangi jumlah pasukan dari 5.300 menjadi 2.500 tentara di Irak.

Jadi, apakah Presiden AS Joe Biden juga akan menarik militer Amerika dari Irak?

Baca Juga: Ditinggal Pasukan Amerika, Afghanistan Langsung Porak-poranda Dihancurkan Kelompok Teroris, Sampai Minta Bantuan Negara yang Tengah Bersengketa dengan China Ini