Serta, drone yang mampu terbang di atas dan di bawah permukaan Laut China Selatan.
Dari semua itu, tampaknya China telah menggunakan kapal selam drone di Laut China Selatan selama bertahun-tahun untuk melakukan operasi pengawasan dan pengintaian bawah air.
Pada Desember 2020, The Guardian melaporkan bahwa Kendaraan Bawah Air tak berawak (UUV) China ditemukan di dekat Pulau Selavar di Sulawesi Selatan, Indonesia.
Pakar militer Indonesia mengklaim itu adalah UUV Chinese Sea Wing (Haiyi).
Chinese Sea Wing (Haiyi) merupakan UVV yang diproduksi oleh Shenyang Institute of Automation di Chinese Academy of Sciences.
Kendaraan bawah laut tak berawak tersebut diyakini mampu mengumpulkan data penting seperti suhu, salinitas, kekeruhan, dan kadar oksigen air secara real-time.
Data yang dikumpulkan dari UUV dapat digunakan untuk pengoperasian kapal selam yang efektif.
Terkait kapal selam tak berawak, China sendiri selama dua dekade terakhir telah banyak berinvestasi untuknya.