Intisari-online.com - Penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan membuat negara tersebut harus remuk di tangan Taliban.
Saat ini Taliban mengaku telah menguasai 85% Afghanistan, sehingga negara tersebut hanya bisa meminta bantuan.
Pasca penarikan pasukan Amerika, Afghanistan meminta bantuan dari negara-negara seperti China, Rusia hingga India.
Bahkan China disebut-sebut akan menggantikan Amerika di Afghanistan karena melihat peluang yang begitu menarik di sana.
Menukil Fox News, Senin (12/7/21), penulis dan pakar China Gordon Chan, membocorkan sekenario ini.
Chan percaya China sedang menunggu penarikan pasukan AS dari Afghanistan untuk menggantikan mereka.
Chan menjelaskan, perlunya langkah seperti ini karena China ingin membuka akses ke Laut Arab, Iran, Timur Tengah, Laut India dan Afrika.
Dalam hal ini China membutuhkan bantuan Afghanistan.
China dapat melakukan investasi besar di Afghanistan di bawah program Belt and Road (BRI), mendanai pembangunan bandara, jalan, dan infrastruktur lainnya.
Beijing juga sangat tertarik dengan sumber daya alam Afghanistan.
Kemudian dalam perkembangannya China akan "melakukan investasi yang baik" di negara yang ditinggalkan AS.
Namun, menurut Chan, pada akhirnya, China akan gagal, tetapi kegagalannya akan datang lebih lambat dari Amerika.
China akan "terjebak" di Afghanistan, dan akan lebih sulit baginya untuk mundur dari sana, karena berbatasan dengan Afghanistan.
"Saya akan mengawasi dengan cermat jika China mengirim pasukan ke Afghanistan. Akan menarik untuk melihat ini," kata Gordon Chan.
Pakar Gordon Chan menyimpulkan bahwa penarikan AS dari Afghanistan akan membuat ancaman yang ditimbulkan oleh Taliban di Afghanistan minimal bagi AS.
Sementara itu Taliban justru akan menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi China.