Agus menjelaskan saat ini satu-satunya kantor pemerintahan yang berdiri di Yalimo hanyalah Kantor Bupati.
“Semua kantor dinas rusak dan habis terbakar pascaaksi anarkis,” ungkapnya.
Ia mengatakan ribuan massa masih menduduki beberapa titik di Eleim, ibukota Yalimo.
“Ada dua titik massa dengan jumlah besar dan kami sedang antisipasi aksi susulan,” ungkap Agus.
Aktivitas perekonomian dijelaskannya amsih lumpuh total.
“Masyarakat masih takut berktifitas, Yalimo lumpuh,” unjar Agus.
Tak terima hasil putusan MK
Aksi pembakaran di Yalimo ini disinyalir terjadi karena keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang yang mendiskualifikasi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil.