Find Us On Social Media :

Digadang-Gadang Jadi 'Doping' Ekonomi Indonesia, Investasi Perusahaan China Lewat Belt and Road di Indonesia Ternyata Terancam Mangkrak Karena Ini

By Maymunah Nasution, Selasa, 29 Juni 2021 | 10:19 WIB

Proyek kereta api cepat China

DPM mengklaim sudah mendapat persetujuan relokasi dan tukar guling bangunan dengan pengelola gereja.

Namun warga terang-terangan membantah.

Salah satu warga, Jaben Sahiloho, sudah mendiami lembah Sopokomil sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Ia menyebut warga terpaksa menyerah.

Baca Juga: Sebelum Keluarkan Darah dari Hidung dan Mulut hingga Dinyatakan Meninggal Dalam Penerbangan Pesawat, Wakil Bupati Sangihe Tolak Izin Tambang Emas

Mereka memilih adanya tambang terbuka daripada dipaksa tinggal di tepi kolam limbah.

Mereka berpikir dengan itu setidaknya mereka direlokasi.

"Apa bisa tailing dekat dengan pemukiman?” tanyanya dalam nada tak percaya. "Menurut saya karena pernah dulu studi banding ke Pongkor melihat taling, tidak ada pemukiman berada di dekat tailing.”

Istrinya, Asmarina Karosekali, mengaku tidak sampai hati menjual tanah sendiri.

Baca Juga: Coba Contek Cara Indonesia untuk Rebut Tambang Emas Raksasa Miliknya, Papua Nugini Malah Terpaksa Besepakat dengan 'Setan', Kondisi Ini Pemicunya

"Ini adalah tanah wasiat kami untuk anak dan cucu kami. Jadi kami sayang dengan tanah ini,” dikutip dari DW.