DPM mengklaim sudah mendapat persetujuan relokasi dan tukar guling bangunan dengan pengelola gereja.
Namun warga terang-terangan membantah.
Salah satu warga, Jaben Sahiloho, sudah mendiami lembah Sopokomil sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Ia menyebut warga terpaksa menyerah.
Mereka memilih adanya tambang terbuka daripada dipaksa tinggal di tepi kolam limbah.
Mereka berpikir dengan itu setidaknya mereka direlokasi.
"Apa bisa tailing dekat dengan pemukiman?” tanyanya dalam nada tak percaya. "Menurut saya karena pernah dulu studi banding ke Pongkor melihat taling, tidak ada pemukiman berada di dekat tailing.”
Istrinya, Asmarina Karosekali, mengaku tidak sampai hati menjual tanah sendiri.
"Ini adalah tanah wasiat kami untuk anak dan cucu kami. Jadi kami sayang dengan tanah ini,” dikutip dari DW.