Find Us On Social Media :

Digadang-Gadang Jadi 'Doping' Ekonomi Indonesia, Investasi Perusahaan China Lewat Belt and Road di Indonesia Ternyata Terancam Mangkrak Karena Ini

By Maymunah Nasution, Selasa, 29 Juni 2021 | 10:19 WIB

Proyek kereta api cepat China

Tahun lalu dilaporkan jika proyek jalur kereta ini ditunda karena Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Indonesia berargumen jika konstruksi poryek mengganggu aliran transportasi di jalan toll Jakarta-Cikampek, jalan toll Purwakarta-Bandung-Cileunyi dan jalan non-toll lain yang berada di jalur kereta.

Penimbunan bahan konstruksi di bahu jalan dianggap mengganggu drainase di situs proyek.

Perusahaan penggarap gabungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), gabungan antara BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd dari China juga terlambat membangun sistem drainase untuk proyek tersebut.

Hasilnya, banjir tumpah ruah di badan jalan toll awal Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Harta Karun di Tanah Papua: Tambang Emas Grasberg Terbesar di Dunia yang Ditemukan Penjajah Belanda pada 1930-an hingga Dioperasikan Freeport

Kejadian yang sama terulang di akhir bulan Februari, menyebabkan macet panjang.

Proyek senilai 6 miliar Dolar itu juga mengalami serangkaian penundaan baru-baru ini karena pandemi Covid-19.

Penundaan yang sama juga telah menjadi kunci proyek BRI di negara lain termasuk Pakistan dan Sri Lanka.

Deputi Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu berargumen tahun lalu jika "dampak wabah kepada pengembangan BRI hanyalah sementara" dan bahwa Beijing tetap "bersedia bekerja dengan semua pihak untuk terus mempromosikan perkembangan BRI kualitas tinggi. Kami percaya diri akan ini."

Baca Juga: Sampai Bikin BPK Khawatir Indonesia Akan Sulit Bayar Utang, Negara Mana Saja yang Memberi Utang Indonesia?