Intisari-online.com -Dua perusahaan minyak asing di Timor Leste akan mulai memanen karbon dari lahan gas di barat laut Australia dan menggunakan lahan gas di Laut Timor untuk mendapatkan stok karbon.
Mengutip Reuters, Santos Ltd (STO.AX) dan perusahaan Italia Eni (ENI.MI) mengumumkan hal tersebut Senin kemarin.
Keputuan diambil setelah Eni menutup perdagangan aset gas Australia lebih awal tahun ini, karena gagal mencapai harga yang diinginkan.
Eni dan Santos adalah mitra di lahan gas di Timor Laut, Bayu Undan, yang menjadi sumber gas alam cair.
Baca Juga: Sudah Diperingatkan Sejak Awal Merdeka, Timor Leste Baru Rasakan Susahnya Atasi Krisis Negara
Serapan pajak dari lahan itu telah menjadi sumber pendapatan utama di Timor Leste sejak tahun 2004.
Bayu Undan diperkirakan kering tahun 2023, yang artinya Timor Leste harus mencari cara temukan sumber daya baru sebagai sumber pendapatan kedaulatan mereka.
Dua perusahaan itu mempertimbangkan mengubah fasilitas Bayu Undan untuk penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), yang dapat mengambil emisi industri-industri di Teritori Utara dan menyediakan sumber uang baru bagi Timur Leste, ujar Santos.
"Kesempatan CCS di Bayu-Undan sangatlah menarik bagi Santos dan Eni dan hari ini kami mengatakan ingin membuka bisnis menyimpan karbon dioksida Anda," ujar Pemimpin Eksekutif Santos Kevin Gallagher.
Santos tidak menyediakan rinican biaya mengubah fasilitas tersebut menjadi CCS, termasuk jalur pipa dari Darwin seluas 502 kilometer.
Masih terlalu awal mengatakan apakah CCS atau pengembangan lahan gas dan ekspansi gas alam cair dari perjanjian Santos dan Eni dapat menguntungkan, ujar analis Kredit Suisse Saul Kavonic.
"Aku tidak akan memberikan banyak kredit kepada perjanjian mereka untuk mengeksplor sesuatu yang cukup sulit," ujar Kavonic.
Namun, berbicara dalam proyek CCS dapat membantu perusahaan mengurangi miliaran dolar dalam biaya mengurangi emisi di fasilitas lepas pantai mereka, ujarnya.
Eni mengatakan bekerja dengan Santos adalah "langkah penting dalam jalur menuju aktivitas pengurangan karbon di Australia."
Ungkapan tersebut sesuai dengan strategi mereka untuk menjadi karbon netral pada 2050.
Santos sendiri ingin menjadi karbon netral tahun 2040.
Sampai saat ini menteri industri minyak Timor Leste tidak merespon permintaan berkomentar.
Baca Juga: Tak Berguna, Proyek Super Mahal Timor Leste Ini Justru Bikin Negara Masuk Jebakan Utang China
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini