Kenyataannya banyak proyek China mangkrak jauh sebelum pandemi Covid-19 berjalan, sesuatu yang seharusnya menjadi pengingat bagi Indonesia sebelum sepakat menandatangani proyek besar infastruktur BRI.
Konflik yang dihadapi selanjutnya adalah terkait dengan pertentangan warga.
Hal ini terjadi di proyek BRI selanjutnya yaitu pembangunan bendungan tailing di zona gempa di Dairi, Sumatera Utara.
Melansir DW, sebuah tambang seng dan timah akan dibangun di desa Longkotan dan Parongil beserta bendungan penampungan limbah.
Wilayah itu terdiri dari bukit kecil dengan di atasnya berdiri gereja hijau terbuat dari kayu, dengan atap seng yang mulai lapuk.
Gereja HKBP Sikem itu kelak akan digusur untuk dijadikan tambang.
Perusahaan China yang bertanggung jawab, Kelompok Pertambangan Logam Non Ferrous China (NFC), bekerjasama dengan raksasa keluarga Bakrie, Bumi Resources lewat PT. Dairi Prima Mineral (DPM) menggerakkan proyek pertambangan senilai 630 juta Dolar.