"Orang-orang menginginkan runtuhnya rezim ini," ujar pengunjuk rasa yang berunjuk rasa di al-Manara Square, Ramallah.
Mereka mundur karena gas air mata ditembakkan kepada mereka oleh lusinan pasukan PA dalam baju anti huru-hara.
Kemudian para pengunjuk rasa berteriak "pengkhianat, pengkhianat" kepada para pasukan tersebut.
Awal Mei, peluru, granat tangan dan gas air mata ditembakkan ke rumah Banat saat istri dan anak-anaknya di dalam.
Ia langsung menyalahkan serangan itu kepada partai Fatah Presiden Mahmoud Abbas.
Pasalnya hanya partai Fatah yang mendominasi pasukan keamanan, dan yang punya akses ke gas air mata serta granat tangan.
"Negara-negara Eropa harus tahu mereka secara tidak langsung mendanai organisasi ini," ujar Banat dalam wawancara Mei lalu kepada AP di rumah tempatnya bersembunyi.
"Mereka tembakkan senjata mereka ke udara dalam perayaan Fatah, mereka tembakkan senjata mereka ke udara ketika pemimpin Fatah perang satu sama lain, dan mereka tembakkan senjata mereka kepada yang melawan Fatah."
Baca Juga: Zionisme Lahir Lebih dari 120 Tahun yang Lalu, Bagaimana Perkembangannya Sekarang?