Find Us On Social Media :

Terlepas dari Beringasnya KKB Papua, Inilah Uniknya Tradisi Papua Barat, Cuma Ada Di Sini Bawa Bendera Merah Putih dalam Tradisi Pernikahan

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 22 Juni 2021 | 13:35 WIB

Tradisi Ararem, tradisi unik di Papua Barat, saat calon pengantin pria membawa barang-barang ke rumah calon pengantin wanita, tak ketinggalan bendera Merah Putih.

Intisari-Online.com – Terlepas dari beringasnya KKB di Papua, inilah uniknya tradisi di Papua Barat, cuma ada di sini bawa bendera Merah Putih dalam tradisi pernikahan.

Membicarakan tentang Papua Barat berarti membicarakan tentang keindahan, keunikan, dan tentu saja orang-orang yang baik hati.

Semuanya serba menarik sehingga banyak orang yang ingin ke sana dan menikmati keseruan yang komplit.

Ini terutama bagi orang-orang yang suka menikmati alam dan tradisi secara bersamaan.

Baca Juga: Duh, Tradisi Suku Ini Membiarkan Anak Gadisnya Berhubungan Intim dengan Banyak Pria untuk Temukan Cinta Sejati, Bahkan Hingga Kini!

Papua Barat memiliki banyak keindahan dan keunikan.

Orang-orang yang baik dan ramah di Papua Barat juga membuat semuanya menjadi lengkap.

Keindahan alam bukan satu-satunya yang bisa kita temukan di sana, karena budaya dan tradisi juga merupakan sesuatu yang menarik untuk diketahui.

Ada begitu banyak jenis tradisi  yang tidak hanya unik tetapi juga memiliki nilai moral yang tinggi.

Baca Juga: Perlawanan Papua Barat Sudah Berawal Sejak Pemerintahan Belanda dan Jepang, Lanjut Lawan Tentara Indonesia dengan Busur dan Anak Panah?

Ada banyak tradisi Papua Barat yang menawarkan keunikan.

Berikut ini beberapa tradisi paling unik di Papua Barat:

Ararem

Salah satu tradisi paling unik di Papua Barat disebut Ararem.

Ini merupakan tradisi pernikahan di Papua, di mana calon pengantin pria dan keluarganya pergi ke keluarga calon pengantin wanita.

Keluarga calon mempelai pria berjalan-jalan dan membawa beberapa piring dan banyak lagi yang akna diberikan kepada keluarga calon mempelai wanita.

Tujuan dasar dari tradisi ini mirip dengan tradisi di beberapa tempat lain di Indonesia, hanya bedanya adalah penggunaan bendera Indonesia (bendera merah putih) dalam tradisi ini, yang hanya bisa dilihat di sana.

Tidak ada tempat lain yang melibatkan bendera dalam tradisi daerah, terutama upacara pernikahan.

Inilah sebabnya disebut tradisi yang unik.

Baca Juga: Walau Satu Daratan, Namun Sedikitpun Tak Pernah Disentuh Indonesia, Rupanya Inilah Perbedaan Papua Nugini dan Papua Barat, Pantas Saja Tidak Pernah Diklaim Indonesia

Tradisi pemotongan jari

Tradisi lain di Papua Barat yang sering membuat masyarakat merasa miris saat mengetahui pertama kali adalah tradisi potong jari.

Tradisi ini memiliki makna, melansir dari westpapuaupdate.

Yaitu tentang tradisi sebagai representasi duka cita atau kesedihan ketika salah satu anggota keluarga meninggal dunia.

Tradisi potong jari masih dilakukan oleh suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem.

Tujuan tradisi ini tidak hanya sebagai simbol duka cita, tetapi juga sebagai cara untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi di masa depan.

Yang juga unik dari tradisi ini adalah bagaimana mereka mengurangi rasa sakit saat jari terpotong.

Yaitu dilakukan dengan menggigit sendi jari sebelum dipotong dengan menggunakan kapak atau pisau.

Setelah sendi jari digigit, kemudian diikat menggunakan tali untuk menghentikan aliran darah.

Baca Juga: Mengenal 5 Tradisi Unik Pemakaman di Indonesia, Salah Satunya Ada yang Bikin Merinding

Jari kemudian dipotong menggunakan kapak atau pisau.

Meski kedengarannya begitu menakutkan tetapi sebenarnya memiliki nilai moral yang besar, yaitu tentang kebersamaan.

Barapen

Barapen merupakan salah satu tradisi khas Papua Barat dan masih dipegang teguh hingga saat ini.

Sebenarnya semacam tradisi lama, yang dikenal sebagai tradisi bakar batu.

Tradisi barapen ini menunjukkan rasa syukur, pemakaman, persahabatan, dan pesta persiapan perang.

Dalam tradisi ini, masyarakat membuat lubang di tanah yang kemudian diisi dengan batu-batu yang telah dipanaskan dengan kayu bakar.

Kemudian, daging seperti babi, ubi jalar, singkong, bahkan sayuran diletakkan di atas batu agar matang sempurna sebelum dimakan.

Awalnya daging yang digunakan adalah daging babi, namun di beberapa tempat di Papua Barat diganti dengan daging lain seperti daging sapi, ayam, atau domba.

Baca Juga: Kisah si Emas Merah yang Sempat Cetak Uang Merah dan Naiknya Ekonomi di Tanah Papua, Selalu Tersedia Setiap Kali Upacara Bakar Batu Diadakan

Itu khusus untuk tempat tinggal umat Islam, seperti di Walesi, Jayawijaya, Papua Barat.

Mansoranda

Ini adalah salah satu tradisi unik lainnya di Papua Barat.

Biasa dilakukan oleh suku Biak yang tinggal di Manokwari.

Pesta ini dilakukan oleh keluarga yang menyambut anggota keluarga yang kembali setelah lama merantau ke luar Papua Barat.

Tujuan tradisi ini untuk mewakili kebahagiaan keluarga kepada anggota keluarga yang kembali ke sana.

Selain itu, bertujuan untuk membersihkan orang tersebut dari roh jahat di tempat sebelumnya.

Tradisi ini juga dikenal sebagai pesta stopping plate.

Dimulai dengan mandi bunga di piring khusus.

Baca Juga: Dulunya Fanatik Inginkan Kemerdekaan Papua, Mantan Pimpinan OPM Papua Ini Berbalik Pro dengan Indonesia setelah Bertemu John F Kennedy dan Diceritakan Hal Ini

Lalu, dia datang ke kamar rumah keluarga dan mengelilingi 9 tempat dalam sembilan putaran.

Kemudian, dia harus menginjak replika buaya.

Ini dimaksudkan sebagai simbol cobaan dan tantangan yang mungkin dihadapinya.

Setelah itu, semua menikmati makanan bersama, tetapi sebelumnya makanan tersebut digantung di atas rumah. (ktw)

Baca Juga: Tersangkut di Pohon Selama Seminggu Hingga Wajah Menghitam karena Darah Turun, Inilah Kisah Penerjung Payung dalam Operasi Trikora, Selamat Setelah Minum Air Bekas Kubangan Hewan Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari