Advertorial
Intisari-Online.com -Bagimereka yang lahir di atas tahun 2000, mungkin kurang mengenal nama Irian. Mereka lebih mengenal nama Papua.
Maklum, sejak 2001, nama Irian Jaya, yang sebelumnya Irian Barat, diganti menjadi Papua oleh pemerintahan Gus Dur.
Namun, tahukah Anda bahwa nama Irian sendiri memiliki cerita unik ketika berubah menjadi Irian Jaya.
Berikut ini kisah pergantian nama Irian Barat menjadi Irian Jaya yang dilakukan oleh Presiden Soeharto.
--
Setelah Irian Barat berhasil kembali ke pangkuan RI melalui perjuangan bersenjata bersandi Operasi Trikora dan diplomasi pada tahun 1963, sejumlah negara pun turut mendukungnya.
Salah satu negara yang berperan penting dalam memberi dukungan Irian Barat ke pangkauan RI adalah Papua Nugini, negara yang berbatasan langsung dengan Irian Barat.
Oleh karena itu ketika Menteri Penerangan Papua Nugini pada tahun 1968 berkunjung ke Indonesia, mendapat sambutan yang hangat oleh Menteri Penerangan RI saat itu, Boediardjo.
Acara khusus untuk memberikan jamuan makan malam pun seperti dukutip dalam buku biografi Boediardjo, Siapa Sudi Saya Dongengi, digelar di salah satu gedung milik Kedutaan Besar Australia untuk menghormati Menteri Penerangan Papua Nugini itu.
Seperti biasa jamuan makan malam itu dilengkapi minuman bir dan Boediardjo pun berbincang akrab dengan Menteri Penerangan Papua Nugini itu.
Tapi karena tampaknya kebanyakan minum bir dan mulai agak mabuk, Menteri Penerangan Papua kemudian mengajak Boediardjo masuk kamar kecil untuk kencing sambil terus mengobrol.
Sambil kencing Menteri Penerangan Papua Nugini itu tiba-tiba berkata kepada Boediardjo, "Mengapa dinamai Irian Barat. Apakah nanti juga ada Irian Timur?’’
Maksud politis Menteri Penerangan Papua Nugini itu adalah jika Indonesia memiliki Irian Barat, jangan-jangan nanti juga menginginkan Irian Timur yang dalam kaitan penamaan itu yang dimaksud adalahPapua Nugini sendiri.
Menteri Boediardjo yang merasa disindir sekaligus memahami kekhawatiran Menteri Penerangan Papua Nugini itu kemudian menjamin bahwa Papua Nugini akan aman-aman saja.
Keesokan harinya Boediardjo langsung bertindak cepat dengan menemui Presiden Soeharto dan menyampaikan kekhawatiran Papua Nugini terkait penamaan Irian Barat.
Pak Harto yang kemudian tanggap lalu mengganti nama Irian Barat menjadi Irian Jaya.
Tapi sesungguhnya warga Papua ternyata tidak menyukai nama Irian Jaya.
Maka setelah Pak Harto lengser oleh Presiden Gusdur nama Irian Jaya kemudian diganti dengan nama Papua.
(Agustinus Winardi)
Baca Juga: 6 Jam Hilang Diduga Disandera KKB Papua, Briptu Heidar Ditemukan Tak Bernyawa dengan Luka Tembakan