Find Us On Social Media :

Perairan Indonesia Sudah 'Langganan' Dapat 'Tamu Nyasar' Lantaran Kekayayaan Berikut Ini, Sekarang 2 Kapal Asing Vietnam Main Aksi 'Selonong Boi'

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 9 Juni 2021 | 15:51 WIB

Aktifitas nelayan saat bersiap untuk melaut di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Selasa, 8 Oktober 2019. Nelayan di Pulau Natuna memanfaatkan lempengan panel tenaga surya yang dipasang di atap kapal mereka untuk mengisi daya aki sehingga kapal mempunyai listrik saat melaut selama sepekan.

Terlepas dari kejadian ini, rupanya perairan Indonesia memang sudah jadi favorit bagi kapal asing.

Terutama karena perairan Indonesia menjadi 'ladang' ikan.

Ada alasan mengapa perairan Indonesia sering didatangi kapal pencuri ikan, khususnya di Natuna.

Yakni perairan Indonesia merupakan area lalu lalang jenis ikan yang berkualitas tinggi, seperti tuna.

Baca Juga: Bukan Karena Ketakutan dengan Rusia, Ternyata Ini Alasan Kapal Perang AS yang Sudah Masuk Laut Hitam Justru Memilih Putar Balik dan Ogah Ikut Campur Urusan Ukraina Rusia

Para tersangka yang berjumlah 17 orang dikenai pasal berlapis, yakni Pasal 92 jo Pasal 26 ayat (1) bagian keempat penyederhanaan perizinan berusaha sektor serta kemudahan dan persyaratan investasi paragraf 2 sektor kelautan dan perikanan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja jo Pasal 5 ayat (1) huruf B jo Pasal 102 UU RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan atau Pasal 85 jo Pasal 9 ayat (1) jo Pasal 5 ayat (1) huruf B jo Pasal 102 UU RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan sebagaimana diubah dan ditambah pada UU RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ancaman hukuman delapan tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar.

Baca Juga: ‘Tarik Jarimu Keluar’ Bahasa Gaul Pelaut Inggris Ini Mungkin Bikin Anda Bingung Mereka Bicara Apa, Inilah yang Terjadi di Tengah Laut Saat Perang Dunia I

Kejadian Serupa: Bakamla Usir Kapal Yunani yang Mencurigakan

Kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla) diketahui telah memberi peringatan kepada kapal tanker asal Yunani karena mondar-mandir di Perairan Maluku, Maluku, Jumat (16/4/2021).

Peringatan itu diberikan setelah KN Singa Laut-402.

Kapal dengan nama lambung MT MGD tersebut memasuki wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, tepatnya di Perairan Maluku, dengan arah haluan yang berubah-ubah.

Sebelumnya, Bakamla mendapat informasi dari Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) bahwa terdapat kapal asing berbendera Yunani yang masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

Baca Juga: Hanya Bermodal Kaleng Susu Pria Ini Mampu Tenggelamkan Kapal Nazi, Tetapi Namanya Justru di Lupakan Bahkan Hanya Diberi Penghargaan Rendah, Karena Alasan Memuakkan Ini

"Berdasarkan informasi tersebut, KN Singa Laut-402 yang sedang berpatroli di Perairan Maluku langsung bergerak menuju titik koordinat untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal target MT MGD," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/4/2021).

Komandan KN Singa Laut-402 Letkol Bakamla Hermawan kemudian memerintahkan pendekatan hingga jarak 200 yards guna melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut dengan radio komunikasi.

Selanjutnya, pukul 08.00 WIT, KN Singa Laut-402 berhasil mendeteksi keberadaan kapal tersebut dengan haluan utara dan kecepatan 4,7 knot.

Adapun MT MGD melaksanakan lintas laut dari China menuju Australia.

Baca Juga: Sok-sokan Kuasai Laut China Selatan, Militer China Panik Bukan Main Pas Lihat Kapal Perang Amerika Buntuti Kapal Induknya dalam Jarak Dekat, Ketahuan Gegara Hal Ini

Namun, terlihat haluan kapal MT MGD yang tidak sesuai dengan tujuan dan mondar mandir di ALKI III.

Kru kapal beralasan hal itu karena menyesuaikan waktu ketibaan di Australia.

Akan tetapi, kata Wisnu, kegiatan tersebut tetap menimbulkan kecurigaan.

(*)