Penulis
Intisari-Online.com – Tujuh kesalahpahaman ini sering bikin orang Israel kesal, salah satunya dikatakan mereka sangat benci dengan orang Arab, bagaimana yang sebenarnya?
Seperti semua negara, Israel dan rakyaktnya rentan terhadap berbagai stereotip, atau penilaian hanya berdasarkan persepsi golongan tertentu saja.
Beberapa penilaian tersebut ada yang tidak berbahaya, namun ada juga yang sedikit lebih berbahaya.
Berikut ini tujuh kesalahpahaman yang sering membuat orang Israel kesal, antara lain:
1. Israel adalah zona perang
Banyak orang dari luar negeri bereaksi dengan sangat terkejut dan bingung ketika mereka mendengar bahwa teman mereka mengunjungi Israel.
"Mengapa kamu pergi kesana? Bukankah itu zona perang yang berbahaya?”
Banyak orang memikirkan hal tersebut, mengingat pengetahuan tentang orang Israel kebanyakan terbatas pada apa yang mereka lihat di berita.
Yang benar, bahwa di Israel, seperti negara mana pun, kehidupan sehari-hari terus berlanjut, terlepas dari apakah ketegangannya tinggi atau tidak.
Sebagian besar waktu, situasinya tenang (Israel tidak pernah tenang dalam arti harfiah), dan orang Israel hidup dan mencintai dan berpesta seperti bangsa lain.
Banyak orang Israel mencemooh penilaian ini, dan meyakini bahwa negara mereka jauh lebih aman daripada kota-kota Eropa yang dilanda terorisme.
2. Orang Israel kurang sopan santun
Orang Israel, yang pasti to the point.
Mereka bukan kasar, tetapi karena bahasa yang mereka gunakan.
Bahasa Ibrani, yang digunakan di Israel, memiliki ciri-ciri yang singkat.
Sementara penutur bahasa Inggris atau yang lain, mungkin mengatakan, “Tolong, bolehkah saya mendapatkan cappuccino?”, sedang seorang Israel mengatakan “esfhar cappuccino?” (arti secara harfiah “mungkin, cappuccino?”).
Kesopanan dalam bahasa Ibrani cenderung terlihat dari intonasi daripada kata-kata tolong dan terima kasih.
Seperti halnya tanggapan kita dengan kata ‘Tidak, terima kasih’ , tetapi orang Israel hanya mengatakan ‘tidak’.
Orang Israel percaya bahwa penggunaan kata-kata sopan yang berlebihan malahan menunjukkan kurangnya kedekatan dengan orang lain itu.
3. Orang Israel memiliki kepribadian yang berduri dan tidak ramah
Orang Israel mungkin memiliki sikap yang keras kepala, tetapi ini hanyalah penampilan luar mereka dan cerminan dari mentalitas Israel.
Faktanya, penduduk asli Israel dengan bangga menyebut diri mereka pedang, buah kaktus Israel yang berduri di luar tetapi manis di tengah.
Mereka adalah orang yang paling hangat dan paling altruistik yang akan Anda temui.
4. Israel adalah tanah gurun yang tidak canggih dan ditunggangi unta
Penilaian negatif tentang Israel dan negara-negara Timur Tengah lainnya adalah sebagai gurun tandus yang kurang canggis, dengan orang-orang mengendarai unta.
Siapa pun yang pernah mengunjungi Israel akan tahu bahwa penilaian itu sangat keliru.
Melansir dari culturetrip, Israel membanggakan kelas dunia dan kuliner kosmopolitan, dengan kehidupan malam yang semarak, dan budaya inovasi yang luar biasa.
Faktanya, Israel berada di urutan kedua setelah Lembah Silikon untuk konsentrasi perusahaan teknologi tinggi dan perusahaan rintisannya.
5. Israel adalah negara orang Yahudi kulit putih
Salah! Israel adalah negara yang sangat beragam dan multikultural.
Kesalahpahaman umum tentang orang Yahudi adalah bahwa mereka semua berkulit putih.
Orang Yahudi tidak datang dalam satu bentuk, warna, atau ukuran.
Di Israel mayoritas penduduk Yahudi adalah Mizrachim (Yahudi keturunan Afrika Utara dan Timur Tengah).
Nenek moyang mereka melarikan diri ke Israel berjumlah ratusan ribu dari negara-negara seperti Iran, Irak, Maroko, dan Libya setelah pembentukan negara Israel pada tahun 1948.
Ada juga lebih dari 130.000 orang Yahudi Ethiopia di Israel, pergi ke negara itu dalam misi penyelamatan rahasia dan berbahaya selama tahun 1980-an dan 1990-an.
Yang jelas, Yahudi Israel terdiri dari imigran dari seluruh dunia.
20 persen dari populasi adalha Arab (Muslim dan Kristen), dengan etnis minoritas lainnya termasuk Sirkasia dan Badawi.
6. Israel adalah negara yang konservatif dan religius
Yudaisme Ortodoks memiliki pengaruh yang dilembagakan atas berbagai aspek kehidupan Israel, sebagai hasil kompromi awal oleh Perdana Menteri pendiri sosialis, David Ben Gurion.
Terlepas dari pergumulan dengan unsur-unsur agama, sekularisme dan liberalisme mendominasi di Israel.
Misalnya, Tel Aviv pernah menjadi tuan rumah festival kebanggaan gay terbesar di Timur Tengah, pemerintah adalah pendukung kuat industri ganja medis Israel (dan hanya penggunaan rekreasi yang didekriminalisasi), dan hidangan daging babi dapat ditemukan di seluruh Tel Aviv, bahkan Yerusalem.
7. Orang Israel membenci orang Arab, dan sebaliknya
Banyak orang luar memegang peniliaian ini, tetapi kenyataannya sangat berbeda.
Setelah konflik kekerasan selama beberapa dekade, tentu saja, kecurigaan yang mengakar dan kebencian benar-benar ada di kedua sisi itu.
Namun, orang Yahudi Israel ingin hidup damai dengan tetangga Arab-Israel mereka, yang biasa disebut sebagai ‘bnei dodim’, sepupu.
Orang Arab dan Yahudi hidup bercampur dan berdampingan, dan tindakan kecil koeksistensi terjadi setiap hari tanpa ada yang mengedipkan mata. (ktw)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari