Find Us On Social Media :

Dari Kremasi Paksa Jenazah Muslim Korban Covid-19 Hingga Tutup Madrasah, Negara Ini Menjelma Jadi Sangat Anti-Muslim dalam 2 Tahun, Ini Pemicunya

By Ade S, Selasa, 1 Juni 2021 | 19:17 WIB

Umat Islam Sri Lanka menjadi korban kebijakan diskriminatif pemerintah.

Namun, tidak sampai satu bulan usai pemberian izin umat Muslim untuk menguburkan jenazah Covid-19, pemerintah Sri Lanka kembali melemparkan rencana diskriminatif.

Pada Sabtu (12/3/2021), Melalui Menteri Kemanan Publik Sarath Weerasekera, Sri Lanka menyatkaan akan melarang pemakaian burkak dan menutup lebih dari 1.000 madrasah.

Sang Menteri menyatakan bahwa pada Jumat (12/3/2021), dirinya telah menandatangani proposal tentang pelarangan burkak bagi wanita Muslim.

“Pada masa-masa awal kami, wanita dan gadis Muslim tidak pernah mengenakan burkak,” kata Weerasekera, seperti dilansir Reuters.

“Itu adalah tanda ekstremisme agama yang muncul baru-baru ini. Kami pasti akan melarangnya," tutur Weerasekera.

Terkait rencana menutup lebih dari 1.000 madrasah, Weerasekera menyatakan bahwa lembaga pendidikan tersebut telah melanggar kebijakan pendidikan nasional.

“Tidak boleh ada pihak yang bisa membuka sekolah dan mengajarkan apa pun sesuka hatinya kepada anak-anak,” katanya.

Padahal, banyak anak-anak Muslim di Sri Lanka memiliki akses yang lebih kecil untuk masuk sekolah negeri dan swasta dibanding teman-temannya yang non-Muslim.

Baca Juga: Tak Hanya Aktif Koarkan Pembantaian Umat Muslim, Kelompok Hindu Ini Juga Gondol Dana Covid-19 di AS