Mesir, mediator gencatan senjata, memang bertujuan mengubah kebijakan AS terhadap negara mereka.
Biden berjanji menegakkan keadilan terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Presiden Abdel Fattah e-Sisi, tapi mungkin kini Biden memerlukan cara yang baru.
Washington bulan ini jelas-jelas bergantung berat kepada mediator Mesir, yang berhasil mendamaikan sementara Tel Aviv dan Gaza untuk mencapai dan mempertahankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas penguasa Gaza.
Dalam melakukannya, administrasi Biden telah dikonfrontasi dengan pertanyaan mengenai janji mereka untuk mengambil pendekatan "HAM" ke Mesir.
Mesir sudah lama bertugas sebagai penghubung Israel-Palestina sebagai sedikit negara yang berhubungan baik dengan Israel dan Hamas.
Biden sebelumnya mengatakan tidak akan ada "cek kosong" bagi el-Sisi, tapi beberapa advokat telah mengatakan Biden telah gagal melaksanakan komitmen tersebut.
"Sekali lagi, kita lihat tidak ada yang berubah," ujar Sarah Leah Whitson, eksekutif direktur Democracy for the Arab World Now (DAWN), lembaga penelitian Washington DC.
"Antony Blinken tidak bertemu dengan satupun perwakilan sipil selama ia mengunjungi Kairo," ujarnya mengenai kunjungan Menlu AS ke ibukota Mesir minggu lalu dalam mendukung gencatan sejata.
Baca Juga: Berakhir Tanpa Kesepakatan, Konflik Israel-Palestina Kali Ini Justru Dianggap Berbeda karena Hal Ini