Intisari-Online.com - Konflik Israel-Palestina masih menjadi perhatian dunia.
Ini karena pertempuran itu sudah terjadi hampir 11 hari lamanya.
Korban jiwa pun sudah berguguran. Dari pihak Palestina, maupun pihak Israel.
Baca Juga: Khianati Tanah Air, 2 Oknum Polisi dan 1 Oknum TNI Ini Terciduk Jual Senjata ke KKB Papua
Walau begitu tidak ada tanda-tanda pertempuran akan berakhir dalam waktu dekat.
Malahan kedua belah pihak telahmenyetujui gencatan senjata.
Kok bisa?
Dilansir dari24h.com.vn pada Jumat (21/5/2021), pemerintah Israel dan Gerakan Islam Hamas, kelompok bersenjata Jihad Islam, telah menyetujui gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir.
Ini lantas mengakhiri pertempuran sengit selama 11 hari.
Israel telah menerima proposal gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Di kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada malam 20 Mei (waktu setempat).
Penasihat Keamanan Nasional Israel, Meir Ben Shabbat, diberi wewenang untuk memulai negosiasi dengan Mesir tentang inisiatif gencatan senjata.
Media Israel melaporkan, tujuan untuk mengetahui rincian perjanjian tersebut.
Kabinet Israel mengatakan bahwa para pihak bertanggung jawab untuk mematuhi gencatan senjata bersama dan tidak ada prasyarat.
Sementara itu, Hamas dan kelompok bersenjata Jihad membenarkan bahwa gencatan senjata berlaku mulai pukul 02.00 tanggal 21 Mei (waktu setempat).
Hamas juga berjanji akan memantau gencatan senjata tersebut.
Seorang reporter Israel mengatakan gencatan senjata tampaknya benar-benar berlaku.
Ini karena Hamas belum menembakkan roket ke wilayah Israel sejak fajar pada 21 Mei 2021.
Mesir akan mengirim delegasi ke Israel dan Jalur Gaza untuk memantau kepatuhan dengan gencatan senjata dan mengklarifikasi masalah terkait, kata sumber diplomatik itu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyatakan penghargaannya atas gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Itu disampaikan Presiden Biden dalam sebuah pernyataan dari Gedung Putih.
Presiden Biden juga berjanji untuk bekerja sama dengan PBB untuk membantu memperbaiki kerusakan di Gaza.
Namun, Presiden Biden menekankan bahwa AS hanya akan bekerja dengan Otoritas Palestina, bukan Gerakan Islam Hamas.
Terakhir, Presiden Bidenjuga mengusulkan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membantu Israel memuat ulang rudal dari sistem pertahanan udara Iron Dome untuk menjamin keamanan di masa depan.