Find Us On Social Media :

Kisah Wilhelm Adalbert Hosenfeld, Orang Jerman yang Selamatkan ‘Pianis’ dari Kamp Konsentrasi dan Dihormati oleh Israel

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 22 Mei 2021 | 15:25 WIB

Wilhelm Adalbert Hosenfeld

Intisari-Online.com – Inilah kisah Wilhelm Adalbert Hosenfeld, orang Jerman yang selamatkan ’pianis’ dan dihormati oleh Israel.

Terkadang, hal-hal tidak selalu hitam dan putih.

Misalnya, petugas Nazi yang menjalankan kamp konsentrasi di Polandia.

Siapa yang pernah mengira bahwa dia akan diakui sebagai pahlawan di antara orang Yahudi?

Baca Juga: Terjebak Dosa Masa Lalu, Jerman Dukung Israel Serang Gaza, 'Akui Palestina Itu Kesalahan'

Pria itu adalah Wilhelm Adalbert Hosenfeld, lahir pada 2 Mei 1895 di Mackenzel, Hesse-Nassau, Prusia, yang merupakan bagian dari Kekaisaran Jerman.

Dia seorang Katolik yang taat, juga seorang patriot, itulah sebabnya dia bertugas kala Perang Dunia I.

Dia pernah mendapatkan Iron Cross Kelas Dua, yang diberikan hanya kepada mereka yang melakukan tindakan keberanian yang mengesankan, atau melakukan sesuatu dan di luar panggilan tugas.

Semuanya baik-baik saja sampai dia memilih pihak yang salah pada tahun 1935.

Baca Juga: Renggut Seperlima Warga Yahudinya, Ketika Akhirnya Monumen Peringatan Korban Holocaust Pertama di Suriname Didirikan, Keluarga Korban: 'Kami Harus Membuktikan Hitler Salah'

Setelah kekalahannya dalam Perang Dunia I, Jerman bangkrut dan terpecah belah saat fraksi yang berbeda bersaing untuk menguasai negara, salah satunya adalah yang lebih dikenal sebagai Partai Nazi.

Hosenfeld membuat buku harian yang cermat dari tahun-tahun itu.

Buku hariannya itu kemudian diterbitkan dalam bahasa Jerman oleh Hermann Vinke (seorang jurnalis radipo dan penulis) dalam I Always Ses the Human Before Me.

Hosenfeld mengidolakan Hitler dan percaya pada Seribu Tahun Reich - Zaman Keemasan bagi Jerman dan rakyatnya.

Mengingat betapa miskinnya negara itu dan semakin parah dengan reparasi yang harus mereka bayar, itu masuk akal.

Di bawah kepemimpinan baru, Jerman sedang memulihkan diri dari keterpurukan ekonominya dan kehidupan orang Jerman membaik. Tapi dengan harga yang mengerikan.

Buku harian dan surat Hosenfeld kepada istrinya menunjukkan kekecewaannya yang semakin besar terhadap Hitler dan Nazisme.

Dia akan melihat sepenuhnya ketika dia direkrut menjadi Wehrmacht (militer Jerman) pada Agustus 1939.

Ditempatkan di Polandia pada bulan berikutnya, apa yang dilihatnya di sana membuatnya jijik.

Baca Juga: Kisah Heroik Seorang Muslim, Lindungi Pengungsi Yahudi dari Nazi Jerman pada Waktu Sekitar Perang Dunia II hingga Akhirnya Ada 2.000 Yahudi yang Bermukim dan Menjalin Persahabatan

Dalam sepucuk surat kepada istrinya, dia menyatakan, “Betapa pengecutnya kami… Untuk ini, kami akan dihukum dan nanti anak-anak kami yang tidak bersalah juga. Dengan pembunuhan massal orang-orang Yahudi, kami telah kalah dalam perang ini ... Kami tidak memiliki hak untuk mendapatkan belas kasihan."

Hosenfeld dipindahkan ke Warsawa pada Juli 1940, bagian dari Batalyon Penjaga 660 sebagai perwira staf dan perwira olah raga batalion.

Melanggar peraturan, dia menghadiri misa Katolik di gereja-gereja lokal.

Langkah selanjutnya adalah menyelamatkan orang-orang yang dia bisa dengan memberi mereka pekerjaan di stadion olahraga yang dia awasi, atau melepaskan dokumen sehingga mereka bisa keluar dari penjara.

Di antaranya adalah Leon Warm, seorang Yahudi yang melarikan diri dari kereta menuju kamp konsentrasi Treblinka pada tahun 1942.

Warm kembali ke Warsawa dan bertahan karena Hosenfeld memberinya identitas palsu dan bekerja di stadionnya.

Berdasarkan kesaksian Warm dan lainnya, diyakini bahwa Hosenfeld mungkin telah menyelamatkan lebih dari 60 orang Yahudi dan beberapa non-Yahudi dari pemusnahan.

Namun, orang paling terkenal yang dia selamatkan adalah Władysław Szpilman (diucapkan Vu-wa-dis-waf Shpeel-man), seorang pianis dan komposer selebriti Polandia.

Pada pagi hari tanggal 23 September 1939, Szpilman berada di gedung Radio Polandia di Warsawa memainkan "Nocturne in C-sharp minor" karya Frederick Chopin.

Baca Juga: Diselamatkan Keluarga Muslim saat Pembantaian Holocaust, Kini Giliran Keluarga Yahudi Ini Balas Budi, Selamatkan Mereka dari Perang hingga Sampai ke Yerusallem dengan Selamat

Bom Jerman pertama mencapai kota itu sebelum dia setengah jalan, membuat lubang di stasiun dan mengakhiri siarannya.

Szpilman selamat, tetapi mimpi buruknya dimulai karena dia adalah seorang Yahudi.

Kisahnya diperankan oleh film Roman Polanski tahun 2002, "The Pianist," yang dibintangi Adrien Brody sebagai Szpilman.

Setelah keluarganya dimuat ke dalam kereta, komposer tersebut tetap tinggal di kota sebagai pekerja.

Dia kemudian membantu dalam Pemberontakan Ghetto Warsawa (19 April hingga 16 Mei 1943) ketika orang-orang Yahudi melawan,  perlawanan Yahudi terbesar dalam Perang Dunia II.

Szpilman bertahan hidup dengan bantuan teman-teman non-Yahudi, tetapi tidak dapat tinggal bersama mereka agar tidak membahayakan mereka.

Oleh karena itu, dia menemukan tempat berlindung di gedung-gedung yang hancur dan ditinggalkan.

Suatu saat di bulan Agustus 1944, dia berada di sebuah rumah bangsawan kosong di Aleja Niepodległości 223 (Jalan Kemerdekaan) ketika Hosenfeld menemukannya dalam keadaan  kurus kering dan hampir tidak hidup.

Petugas itu meminta Szpilman memainkan sesuatu untuknya di piano lantai dasar.

Baca Juga: Selamatkan Orang Yahudi Selama Holocaust, Wanita Penerjun Payung Yahudi Ini Ditembak Mati oleh Nazi Jerman dengan Mata Terbuka, Pantas Dia Jadi Pahlawan Nasional Israel

Orang Yahudi itu menurutinya dengan memainkan "Ballade in G minor" karya Chopin.

Hosenfeld membawakannya persediaan makanan biasa, setelah itu, serta mantel untuk bertahan hidup di musim dingin yang membekukan.

Selain itu, tidak banyak pembicaraan di antara mereka.

Dalam surat lain untuk istrinya, Hosenfeld mengungkapkan rasa malunya karena menjadi orang Jerman dan anggota militernya.

Karena itu, Szpilman tidak pernah tahu nama orang yang membantunya bertahan hidup di tahun terakhir perang.

Sebagai rasa terima kasih, dia memberi tahu perwira Jerman itu namanya, berjanji untuk melakukan apa pun yang dia bisa untuknya jika dia punya kesempatan.

Ketika Polandia dibebaskan, Szpilman kembali ke radio Polandia dan menyelesaikan konser yang disela Jerman.

Hosenfeld ditangkap oleh Soviet di Błonie (bwon-ye), barat Warsawa, di mana dia ditangkap bersama dengan anak buahnya.

Dia didakwa sebagai mata-mata dan dijatuhi hukuman 25 tahun kerja paksa. Tahun berikutnya, dia diizinkan mengirim surat kepada istrinya.

Baca Juga: Hanya Bermodal Kaleng Susu Pria Ini Mampu Tenggelamkan Kapal Nazi, Tetapi Namanya Justru di Lupakan Bahkan Hanya Diberi Penghargaan Rendah, Karena Alasan Memuakkan Ini

Di dalamnya ada daftar nama Yahudi yang dia simpan, termasuk Warm dan Szpilman. Yang tidak dia ketahui adalah bahwa pianis itu juga mencarinya.

Karena dia tidak tahu nama Hosenfeld, Szpilman menulis “The Death of a City,” yang diterbitkan pada tahun 1946.

Dia menggambarkan tidak hanya apa yang dia alami, tetapi juga bagaimana seorang perwira Jerman bersikap baik padanya.

Ini menjadi dasar dari buku, “The Pianist,” yang menjadi dasar film tersebut.

Szpilman tidak akan mengetahui kebenaran sampai tahun 1950, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa untuk Hosenfeld di Polandia Soviet.

Hosenfeld meninggal di penjara Soviet pada 13 Agustus 1952, kemungkinan besar karena penyiksaan.

Putra Szpilman, Andrzej, yang meminta Yad Vashem (peringatan Holocaust Israel) untuk mengakui Hosenfeld sebagai salah satu "Orang yang Bertindak Patut di Antara Bangsa".

Mereka melakukannya pada 25 November 2008.

Dan itulah mengapa Vinke memberi judul bukunya seperti yang dia lakukan, untuk menunjukkan bahwa orang lebih dari sekadar label atau kelompok.

Baca Juga: Para Pria Muslim yang Selamatkan Ratusan Nyawa Orang Yahudi Selama Holocaust, Termasuk Saat Necdet Kent Melihat Kereta Ternak Penuh Berisi Orang-orang Yahudi Sedang Menangis

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari