Find Us On Social Media :

Dunia Berhutang Kepadanya! Khianati Negaranya Sendiri, Ini Detik-detik Ketika Intelijen Militer Uni Soviet Telepon CIA dan MI6 untuk Selamatkan Dunia dari Serangan Nuklir

By Mentari DP, Senin, 10 Mei 2021 | 13:30 WIB

Oleg Penkovsky.

 

Intisari-Online.com - Oleg Penkovsky adalah seorang kolonel intelijen militer Uni Soviet selama akhir tahun 50-an dan awal tahun 60-an.

Di mana dia bertanggung jawab untuk memberi tahu Inggris tentang penempatan rudal Kremlin di Kuba.

Karyanya membantu membangun intelijen yang tepat yang mengarah pada resolusi Krisis Rudal Kuba dan dia secara luas dikenang sebagai mata-mata yang menyelamatkan dunia dari konflik nuklir habis-habisan.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Negara Yahudi di Dunia, Ini 4 Bahasa yang Paling Umum Digunakan di Israel, Nomor 4 Bikin Anda Kaget!

Bahkan orang-orang memberinya nama kode 'HERO' yang berarti 'pahlawan' untuk usahanya.

Namun, penulis Jeremy Duns berdiskusi dengan pembawa acara Cold War Conversations Ian Sanders tentang bagaimana Penkovsky juga hampir memulai Perang Dunia 3.

"Mereka setuju dengannya prosedur menelepon untuk memperingatkan serangan pertama jika dia pikir Uni Soviet akan menggunakan senjata nuklir," kata Sanders.

Duns lalu menjawab bahwa prosedur menelepon dilakukan karena sangat sulit untuk menggunakan prosedur lain di Moskow.

"Itu memakan waktu terlalu lama."

Baca Juga: Lagi Ramai di TikTok, Ternyata Film Kartun Itu Diambil dari Kisah Nyata, Ketika Bocah Lelaki Gendong Adiknya Sendiri yang Terkulai Tak Bernyawa Pasca Tragedi Bom Atom Nagasaki

 

Saat itu, Penkovsky sedang memotret ribuan dokumen rahasia dengan kamera mini dan meninggalkannya dalam bungkus rokok untuk diambil oleh Janet Chisholm, istri kepala MI6 di Moskow, Ruari Chisholm.

Penkovsky biasanya berkomunikasi dengan sekutunya melalui catatan yang diberikan kepada Nyonya Chisholm.

Tetapi mereka membutuhkan metode lain jika dia gagal bertemu dengannya.

Duns merinci bagaimana pada 2 November 1962, kurang dari seminggu setelah Krisis Rudal Kuba berakhir, dua panggilan semacam itu dibuat.

“Mereka membutuhkan prosedur darurat dan jadi mereka menemukan hal ini," jelas Duns.

"Ada dua nomor. Satu Amerika Serikat (AS) dan satu Inggris yang dihubungi."

"Dan dia melakukan tiga kali telepon. Menutup telepon dan melakukannya lagi."

Itu memang kode jika serangan nuklir akan segera terjadi.

“Mereka memang menerima telepon itu. Baik orang Amerika maupun Inggris."

Masalahnya sikap Penkovsky itu menimbulkan perdebatan di Uni Soviet.

Penkovsky segera ditangkap dan diinterogasi oleh KGB atau Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (badan intelijen Uni Soviet).

Mereka bertanya, apakah jenis sinyal yang berbeda.

Baca Juga: Padahal Hampir Memulai Perang Dunia 3 di Eropa, Tak Disangka Inilah Tawaran Menggiurkan yang Disodorkan Rusia pada Palestina Supaya Mau Berdamai dengan Israel

Ada dugaan KGB ingin menguji Penkovsky.

Ini karena dia adalah agen yang sangat mudah berubah dan pada awal hingga akhir karirnya, dia pada dasarnya adalah orang mengusulkan dan mencoba menciptakan konflik nuklir.

Hampir bertahun-tahun berlalu, ternyata terbongkar siapa saja yang menerima telepon dari Penkovsky.

Dilansir dari express.co.uk pada Senin (10/5/2021), satu panggilan diterima oleh wakil kepala CIA di Moskow, Hugh Montgomery.

Dan yang lainnya oleh kepala stasiun MI6, Gervase Cowell, yang baru-baru ini menggantikan Ruari Chisholm.

Syukurlah, kedua pria itu skeptis terhadap sinyalnya.

Meski krisis akhirnya tampak berakhir, rudal Uni Soviet masih berada di Kuba. Sementara pasukan Barat masih tetap waspada.

Di sisi lain, Krisis Rudal Kuba menyoroti perlunya jalur komunikasi yang cepat, jelas, dan langsung antara Washington dan Moskow. Dua negara yang bermusuhan.

Hasilnya, hotline Moskow-Washington didirikan.

Serangkaian perjanjian kemudian mengurangi ketegangan antara AS dan Uni Soviet selama beberapa tahun hingga kedua belah pihak mulai membangun persenjataan nuklir mereka masing-masing.

Baca Juga: Mati-matian Ingin Kalahkan Amerika, Vladimir Putin Pamer Roket Mematikan yang Sanggup Luluh Lantahkan Rudal Luar Angkasa Musuh, 'Kami Akan Serang dengan Cepat dan Kasar'