"Penjajahan kedua di Timor Leste ini menghancurkan," kata Freitas da Costa, orang Timor Leste yang menjadi saksi invasi Indonesia.
"Negara ini tak henti-hentinya dijarah sumber daya alamnya, khususnya kayu cendana dan kopi," katanya.
Tirta N Mursitama, yang memimpin penelitian di Pusat Studi Kerjasama Asia Timur (CEACoS) Universitas Indonesia tentang keterlibatan militer Indonesia dalam pembalakan liar dan perdagangan kayu gelap di Kalimantan Timur (1999-2006).
Ia mengatakan, "Personel militer Indonesia dari bawah Prajurit-prajurit yang diperingkat menjadi komandan teritorial ditemukan terlibat dalam praktik penebangan liar di Kalimantan Timur."
"Mereka bertindak sebagai koordinator, investor, tengkulak dan orang-orang yang sengaja lalai mengawasi arus angkutan illegal logging," tambahnya.