Sumber Daya Alam Kayu Cendananya Bikin Portugis Ngiler, Ada Pula Berbagai SDA Timor Leste Termasuk Minyak dan Gas, Nyatanya Banyak Rakyatnya yang Menganggur

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi - ladang minyak dan gas, salah satu SDA Timor Leste.
Ilustrasi - ladang minyak dan gas, salah satu SDA Timor Leste.

Intisari-Online.com - Kayu Cendana merupakan salah satu SDA Timor Leste yang telah banyak diketahui.

Sumber Daya Alam (SDA) itulah yang dulu membuat Bangsa Portugis datang jauh-jauh ke wilayah tersebut.

Bermula dari ketertarikannya terhadap kayu cendana Timor Leste, Portugis pun menduduki wilayah berjuluk Bumi Lorosae tersebut selama ratusan tahun.

Tapi, kayu cendana bukan satu-satunya SDA Timor Leste yang membuat bangsa lain ngiler.

Baca Juga: Posisi Australia di Timor Leste Terancam oleh Kehadiran China, Tiongkok Sigap Bantu Kesulitan Bumi Lorosae, Sementara Australia Terus Menunda

Sebut saja SDA minyak dan gasnya yang selama bertahun-tahun menjadi sumber konflik Timor Leste dengan tetangganya sendiri, Australia.

Sengketa ladang minyak berbuntut panjang sampai kasus spionase yang menghebohkan internasional.

Sumber daya alam minyak dan gas Timor Leste pun sampai saat ini masih menjadi andalan bagi bekas wilayah Indonesia itu.

Tapi, banyaknya pengangguran masih menjadi kondisi yang memprihatinkan.

Baca Juga: Bisa Langsung Nyalip Turki, Inilah Jumlah Kapal Selam yang Bisa Diborong Indonesia Seandainya para Koruptor Terbesar Sepanjang Sejarah Indonesia Ini Meredam Syahwat Korupsinya

Apa Saja Sumber Daya Alam yang Dimiliki Timor Leste?

Melansir worldatlas.com, berikut ini SDA yang dimiliki Timor Leste:

Tanah yang Subur

Selain mengandalkan pertambangan, Timor Leste juga mengandalkan pertaniannya.

Tanah yang subur merupakan salah satu sumber daya alam yang dimiliki Timor Leste.

Tanah subur yang mencakup sekitar 25,82% wilayah negara pada tahun 2012 menurut data dari Bank Dunia.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa dari tahun 2010 hingga 2012 luas lahan subur di negara tersebut telah meningkat setelah menurun tajam dari tahun 2009 hingga 2010.

Baca Juga: Kim Jong-Un Makin Ketar-ketir, Joe Biden Berhasil 'Jodohkan' Saudara Lama Korut dengan Musuh Abadi Korea untuk Lawan Kekuatan Nuklir Korut

Sektor pertanian adalah salah satu industri terpenting Timor Lorosa'e karena menyumbang 32% dari PDB negara tersebut pada tahun 2005.

Daerah yang paling produktif secara pertanian di Timor Lorosa'e terletak di wilayah utara negara itu.

Para petani Timor-Leste menanam beragam tanaman seperti padi, jagung, ubi jalar, dan singkong, yang sebagian besar diproduksi untuk konsumsi lokal.

Petani Timor juga menanam tanaman komersial seperti tembakau, kelapa, dan kopi.

Baca Juga: Tradisi Jawa Mengenal Puasa Weton, Ini Niat Puasa Weton dan Cara Melaksanakannya

Air

Mendukung tanahnya yang subur, Timor Leste juga punya sumber daya air yang sangat penting.

Menurut worldatlas, negara ini memiliki 29 sistem sungai utama, 17 di antaranya terletak di tepi selatan negara sementara 12 di tepi utara.

Sebagian besar sungai negara di Timor Lorosa'e pendek dan mengalir deras.

Sementara sistem sungai terbesar di Timor Lorosa'e adalah sistem Sungai Loes yang mencakup kira-kira 15% dari wilayah negara.

Baca Juga: Kisah Mitologi Medusa, Ketika Gadis Cantik Dikutuk Berambut Ular dan Siapa Saja yang Menatapnya Akan Menjadi Batu

Sistem Sungai Laclo juga merupakan salah satu sistem sungai utama di Timor Lorosa'e karena mencakup area dengan luas sekitar 781 mil.

DAS utama lainnya di Timor Lorosae termasuk DAS Tono dan Noel Besi.

Timor Leste hanya memiliki satu danau air tawar yang sangat besar, Danau Ira Lalaru yang memiliki cekungan drainase kira-kira 157 mil persegi.

Jumlah air di dalam danau tersebut berfluktuasi dari musim ke musim.

Baca Juga: Alami Badai Sitokin Setelah Dinyatakan Negatif Covid-19, yang Bisa Jadi Penyebab Suami Artis Peran Joanna Alexandra, Raditya Oloan Meninggal Dunia

Hutan

Pada tahun 2010, hutan menutupi sekitar 50% wilayah Timor Lorosae menurut data dari FAO.

Tapi, data tersebut juga menunjukkan bahwa dari tahun 1990 hingga 2010, Timor Lorosae kehilangan sekitar 23% tutupan hutannya.

Hutan bakau adalah beberapa hutan terpenting Timor Lorosa'e. Salah satu tantangan utama yang dihadapi hutan Timor adalah penggundulan hutan untuk memberi jalan bagi pertanian.

Sementara itu, pemerintah percaya bahwa banyak lapangan kerja dapat diciptakan di sektor konservasi hutan.

Baca Juga: Kisah Mitologi Medusa, Ketika Gadis Cantik Dikutuk Berambut Ular dan Siapa Saja yang Menatapnya Akan Menjadi Batu

Minyak Dan Gas

Timor Lorosa'e telah diberkahi dengan minyak mentah dan gas alam dalam jumlah besar yang memainkan peran penting dalam perekonomian negara.

Dulu, beberapa perusahaan mencari minyak di Timor Leste, tetapi tidak berhasil.

Namun, survei geologi oleh Netherland Sewell menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki setidaknya 127 juta barel minyak di satu wilayah.

Baca Juga: Ajang Pengendalian Diabetes di Indonesia Charity Virtual Run BAF LIONS RUN 2021, Mari Ramaikan

Tingkat Pengangguran Timor Leste Tinggi

Di tengah berbagai SDA yang dimiliki Timor Leste, salah satu tantangan utama yang dihadapi Timor Leste justru tingkat penganggurannya yang tinggi dan kemiskinan yang merajalela.

Lebih memprihatinkannya lagi, diantara pengangguran di Timor Leste justru banyak yang memiliki tingkat pendidikan tinggi.

Melansir The Interpreter (2/10/2020), menurut analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan Timor-Leste terbaru, tingkat pengangguran di antara orang muda dengan pendidikan universitas adalah 20%.

Angka itu lebih tinggi dari tingkat pengangguran orang muda tanpa pendidikan maupun tingkat pengangguran orang muda dengan pendidikan menengah.

Diskusi tentang tingkat pengangguran muda yang tinggi berkisar pada dua tema, yaitu kurangnya kesempatan kerja dan kurangnya keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja.

Baca Juga: Peta Dunia yang Digambarkan dengan Bidang Datar Ini Hasilkan Distorsi Tapi Lebih Mudah Digunakan untuk Belajar

Tidak adanya lapangan kerja bagi orang-orang muda telah banyak dilaporkan di media yang dan dibesarkan oleh badan-badan pembangunan di negeri ini, khususnya masyarakat sipil organisasi .

Demikian pula masalah keterbatasan kesempatan kerja di dalam negeri juga menjadi sorotan dalam penelitian terkait pekerja migran Timor di Inggris, program pekerja musiman di Australia , dan program kerja sementara di Korea.

Jurnalis Ian Lloyd Neubauer pada laman Nikkei Asia(17/10/2020) beropini, letak akar masalah 'bagaimana Timor Leste berubah dari kesuksesan demokrasi menjadi negara-petro yang gagal' adalah alokasi bagian terbesar dari pengeluaran pemerintah untuk proyek infrastruktur dan 'kesombongan berskala besar', alih-alih untuk membangun industri yang lebih terdiversifikasi yang akan menciptakan lapangan kerja jangka panjang seperti pariwisata dan manufaktur.

Sementara itu, investasi di bidang pertanian yang diandalkan 80% penduduk untuk bertahan hidup pun hanya menarik sebagian kecil dari APBN.

Baca Juga: Timor Leste Rayakan Hari Kemerdekaan Setiap Tanggal 20 Mei dengan Pemberian Penghargaan Bagi yang Berjasa Lanjut Pesta Koktail dan Kemeriahan Hingga Sore Hari

(*)

Artikel Terkait