Find Us On Social Media :

Awalnya Semata-mata Akal-akalan Pemerintah Kolonial untuk Kuasai Bumi Cendrawasih, Keberadaan Suku Jawa di Papua Jadi Makan Buah Simalakama Setelah Ancaman Mengerikan KKB Papua ini Turun

By Maymunah Nasution, Selasa, 4 Mei 2021 | 14:48 WIB

Keberadaan suku Jawa di Papua jadi buah simalakama setelah KKB Papua ancam musnahkan seluruh suku Jawa di Papua, ternyata begini sejarah keberadaan suku Jawa di Bumi Cendrawasih

Intisari-online.com - Pemerintah resmi menyebutkan jika Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai kelompok teroris.

Buntutnya, OPM mengancam lakukan kampanye musnahkan anggota TNI-Polri sampai orang Jawa yang ada di Papua.

Ancaman akan dilakukan jika komunitas internasional seperti PBB tutup mata dan tidak turun tangan membantu bangsa Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.

Ancaman disampaikan oleh Dewan Diplomatik TPNPB - OPM Amatus Akouboo Douw.

Baca Juga: Sampai Bikin Jokowi Disebut Ambil Kebijakan Terburuk, Dalih KKB Agar Tak Digempur TNI-Polri Ini Malah Mereka Langgar Sendiri, Hancurkan Hak Paling Dasar Manusia

"Jika Indonesia melanjutkan teror dan genosida terhadap penduduk sipil Papua Barat (seperti yang telah terjadi hampir 60 tahun) dan komunitas internasional tidak ikut Dicap Teroris, TPNPB-OPM Ancam Kampanye Musnahkan TNI-Polri hingga Orang Jawacampur, TPNPB-OPM akan mengumumkan kampanye untuk memusnahkan tidak hanya anggota militer ilegal yang menduduki Papua, tetapi juga orang Jawa ilegal dan pemukim lainnya yang mencuri tanah adat dan sumber daya orang Papua Barat," kata Amatus dalam keterangannya yang disampaikan oleh juru bicara TPNPB-OPM Senin 3/5/2021.

Transmigrasi Suku Jawa ke Bumi Cendrawasih

Sebagai ujung timur Nusantara, Papua menjadi tanah yang sulit dijangkau bahkan oleh orang-orang Belanda sendiri.

Pemerintah kolonial tidak punya cukup dana menduduki bumi Cendrawasih itu, meski sudah didesak agar segera memperluas wilayah jajahan.

Baca Juga: Bikin Melarat Rakyat Indonesia, Inilah Proyek Andalan Presiden di Masa Lalu, yang Ternyata Akal-Akalan Bank Dunia, Per Keluarga di Indonesia Diperkirakan Menanggung Hingga Rp98 juta