Find Us On Social Media :

Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda Didapatkan Susah Payah, Baru Sebentar Keutuhan RI Kembali Terancam oleh Sederet Pemberontakan Ini

By Khaerunisa, Jumat, 30 April 2021 | 18:15 WIB

ilustrasi pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan RMS dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil.

Tujuan pemberontakan RMS untuk membentuk negara sendiri yang didirikan pada 25 April 1950, di mana meliputi pulau-pulau seperti Seram, Ambon, dan Buru.

Pemberontakan RMS di Ambon dapat dikalahkan pada November 1950 oleh tentara Indonesia, namun pemberontakan di Seram masih berlanjut hingga Desember 1963.

Kekalahan di Ambon berujung pada pengungsian pemerintah RMS ke Seram, kemudian mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda pada tahun 1966.

Baca Juga: ‘Tolong Bantu Saya, Ayah Bisa Meninggal’ Kisah Seorang Pria Bawa Ayahnya yang Sesak Napas Keliling Cari Rumah Sakit yang Bisa Menerimanya, Krisis Covid-19 di India ‘Menyebar dengan Kecepatan Tak Terbayangkan’

PRRI dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)

Permesta atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual pada 1957-1958.

Pemberontakan tersebut terjadi di Sumatera dan Sulawesi ini merupakan bentuk koreksi untuk pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Sukarno.

Disebut, hal itu karena Sukarno tidak bisa lagi diberikan nasihat dalam menjalankan pemerintahan sehingga terjadi ketimpangan sosial.

Pemerintah pusat dianggap telah melanggar undang-undang, pemerintahan yang sentralistis, sehingga pembangunan di daerah menjadi terabaikan.

Baca Juga: Fantastis, Dunia Kira-kira Habiskan Hampir 2.300 Triliun Rupiah Demi Beli Vaksin Covid-19 Sampai 5 Tahun Mendatang