Intisari-online.com - Saat ini dunia kembali memanas dengan pergerakan militer Rusia yang cukup besar ke wilayah Ukrainan.
Menurut laporan, Rusia sudah mengerahkan ribuan pasukan ke wilayah tersebut.
Selain itu, Daily Express melaporkan bahwa Rusia juga telah mengerahkan rudal balistik ke wilayah tersebut.
Jika situasinya makin memanas bukan tidak mungkin perang akan terjadi antara Rusia vs Ukraina.
Pejabat tinggi Rusia mengeluarkan ancaman bakal melakukan serangan ke Ukraina demi membantu warga Ukraina Timur yang berbahasa Rusia.
Hal itu mereka ungkapkan setelah Ukraina dikhawatirkan meluncurkan serangan penuh terhadap anggota pemberontak separatis yang berada di wilayah tersebut.
Tentara Ukraina dengan anggota pemberontak separatis yang didukung oleh Rusia telah bertempur di sebelah timur negara itu.
Pertikaian mereka terus meningkat selama beberapa bulan terakhir.
Seorang tentara Ukraina pun tewas, Kamis (8/4/2021), yang membuat jumlah kematian mereka menjadi 25 di tahun ini.
Rusia sendiri telah membangun kekuatan tempur di perbatasan dengan Ukraina.
“Semua tergantung skala dari panasnya keadaan,” ujar pejabat tersebut, Dmitry Kozak kepada BBC, terkait usaha Rusia untuk membela warganya.
Kozak juga mengatakan eskalasi tersebut akan menandai sebuah awal dari akhir Ukraina.
Ia pun menganalogikan dengan “tak menembak ke kaki, namun langsung ke wajah”.
Rusia sendiri diketahui telah meningkatkan jumlah pasukan serta perlatan militernya di perbatasan Ukraina.
Meski begitu, mereka menegaskan tak perlu dilihat sebagai sebuah ancaman.
Amerika Serikat (AS) dan Jerman telah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap meningkatnya tensi kedua negara.
Juru Bicara Gedung Putin, Jen Psaki mengungkapkan kehadiran tentara Rusia di perbatasan Ukraina kali ini menjadi yang terbesar sejak 2014, saat konflik dimulai.
Ia pun mengungkapkan pihaknya melihat situasi saat ini dengan penuh kekhawatiran.
Seorang analis militer Rusia bahkan memperkirakan konflik di Ukraina berpeluang menjadi pemicu Perang Dunia ke-III.
Source: Kompas TV