Uni Soviet Mendahului AS Kirim Valentina Tereshkova sebagai Wanita Pertama yang Meluncur ke Luar Angkasa, Ini 6 Wanita Inspiratif yang Berhasil Menjelajahi Antariksa

Khaerunisa

Penulis

Mae Jemison, salah satu perempuan menginspirasi yang telah menjelajahi antariksa.

Intisari-Online.com - Perlombaan luar angkasa berlangsung antara Uni Soviet dan Amerika Serikat di era Perang Dingin, salah satunya untuk menjadi pihak yang mengirim manusia pertama ke luar angkasa.

Uni Soviet berhasil mengirim manusia pertama ke luar angkasa mendahului AS, namun tak berhenti di situ, demi mengungguli musuhnya, Soviet kemudian juga mengirim wanita pertama ke luar angkasa.

Saat itu, sebagian besar misi luar angkasa didominasi oleh laki-laki. Kebijakan baru Uni Soviet merubah kondisi ini.

Dengan berbagai pertimbangan dan gengsi dalam perlombaan luar angkasa melawan Amerika Serikat, perempuan mulai diperbolehkan untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Baca Juga: Hanya 2 Tahun setelah Keberhasilan Yuri Gagarin, Uni Soviet Catatkan Sejarah Baru Kirim Wanita Pertama ke Luar Angkasa, Ini Sosoknya

Namun ternyata bukan hanya Uni Soviet yang akhirnya mengirim wanita ke misi luar angkasa. Kebijakan baru itu pun kemudian diterapkan oleh AS.

Belakangan ini, kebijakan tersebut juga diterapkan oleh beberapa negara di dunia.

Setidaknya ada enam wanita inspiratif yang berhasil melakukan penjelajahan antariksa.

Berikut ini para wanita yang menginspirasi itu, melansir Kompas.com:

Baca Juga: Mati-matian Ingin Kalahkan Amerika, Vladimir PutinPamer Roket Mematikan yang Sanggup Luluh Lantahkan Rudal Luar Angkasa Musuh, 'Kami Akan Serang dengan Cepat dan Kasar'

1. Valentina Vladimirovna Tereshkova, Uni Soviet.

Uni Soviet menjadi negara pertama yang memperbolehkan perempuan terbang ke antariksa.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah mereka harus berusia di bawah 30 tahun, bisa terjun payung, tinggi maksimal 170 cm, dan berat di bawah 70 kilogram.

Pada 1960-an, ratusan perempuan Uni Soviet mendaftar untuk misi pertama Soviet mengirim wanita ke luar angkasa.

Salah satu pendaftar bernama Valentina Vladimirovna Tereshkova, yang kemudian berhasil lolos dari seleksi ketat yang diterapkan.

Setelah melalui serangkaian latihan dan uji coba, terdapat tiga calon kosmonot yaitu Tereshkova, Solovyova, dan Ponomaryova sebagai kandidat terbaik.

Awalnya Tereshkova akan diterbangkan dengan menggunakan Vostok 5 dan Ponomaryova menyusul dengan Vostok 6.

Namun, rencana itu dibatalkan dan menyisakan Tereshkova untuk menjadi satu-satunya wanita yang meluncur ke luar angkasa menggunakan Vostok 6. Sementara Vostok 5 digunakan kosmonot pria Valery Bykovsky.

Pada 16 Juni 1963 dengan menggunakan wahana angkasa Vostok 6, kosmonot Uni Soviet Valentina Tereshkova menjadi perempuan pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Baca Juga: Covid-19 di India Makin Mengerikan, Warga Desa Malah Pilih Berobat dengan Cara Ini Daripada Rumah Sakit, Dapat Cap Besi Panas di Tubuh!

2. Sally Kristen Ride, AS.

Jika Uni Soviet punya Tereshkova, maka AS punya Sally Kristen Ride.

Keberhasilan Uni Soviet mengantarkan kosmonot perempuan pertama ke luar angkasa menjadikan AS juga menginginkan hal yang sama.

NASA akhirnya membuka lowongan untuk misi tersebut, dan sekitar 3.000 pelamar mendaftar.

Hanya enam orang yang terpilih, dan Sally Sally Kristen Ride menjadi salah satunya.

Sebelum terpilih di atara ribuan pelamar untuk misi tersebuy, Ride telah berhasil mendapatkan gelar magister sains dan doktor dari Universitas Stanford.

Ketika di NASA, dia menjabat sebagai Capsule Communicator (CAPCOM) dan menjadi ahli dalam penggunaan robot pesawat ulang-alik.

Pada 30 April 1982, NASA telah mengumumkan bahwa Sally Ride akan menjadi Spesialis Misi di STS-7 Challenger.

Tepat pada 18 Juni 1983, Ride terbang ke angkasa bersama dengan empat kru lainnya. Keberhasilannya dalam misi tersebut mencatatkan namanya sebagai perempuan pertama AS yang berhasil mencapai antariksa dan perempuan kedua setelah Tereshkova.

Baca Juga: Kisah Bung Karno yang Menangis Ketika Tandatangani Surat Eksekusi Pemimpin Gerakan Separatis di Indonesia Ini, Masih Sahabat Sendiri

3. Peggy Annette Whitson, AS.

AS juga punya Peggy Annette Whitson, sosok komandan stasiun luar angkasa pertama.

Wanita yang lahir pada 9 Februari 1960, di Mount Ayr, Iowa ini menjabat sebagai Dewan Riset Nasional di NASA setelah mendapatkan gelar gelar doktor dalam bidang biokimia dari Rice University pada 1985.

Pada 1966, Whitson terpilih sebagai kandidat astronot dan mulai mendapatkan pelatihan selama dua tahun.

Akhirnya pada 5 Juni 2002, Whitson diluncurkan ke angkasa pada perjalanan pertamanya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Whitson berada di sana selama enam bulan.

Dia melakukan 21 investigasi dalam ilmu kehidupan manusia dan ilmu gayaberat mikro Whitson kembali ke luar angkasa pada 10 Oktober 2008, sebagai bagian dari Ekspedisi 16 dan kali ini sebagai komandan stasiun perempuan pertama.

Salah satu wanita yang menginspirasi ini kembali ke Bumi pada 19 April 2008, setelah 191 hari, 19 jam dan 8 menit di luar angkasa.

Pada saat itu, dia telah mengumpulkan waktu terbanyak di ruang untuk perempuan mana pun.

Baca Juga: Jamu Penggemuk Badan yang Patut Anda Coba, Yuk Simak Resepnya!

4. Svetlana Savitskaya, Uni Soviet.

Pada 17 Juli 1984, Uni Soviet juga berhasil menerbangkan Soyuz T-12 ke angkasa. Mereka berangkat dari Kosmodrom Baykonur di Kazakstan yang notabene stasiun luar angkasa milik Uni Soviet.

Beberapa waktu kemudian, mereka berhasil mencapai daerah tujuan.

Misi antariksa ini dilakukan oleh Komandan Vladimir Dzhanibekov dan peneliti kosmonot Igor Volk dan kosmonot perempuan Svetlana Savitskaya.

Uniknya Svetlana Savitskaya ikut melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan kosmonot perempuan.

Dia melakukan "spacewalk" atau jalan kaki di antariksa selama 3 jam dan 35 menit.

Dia melakukan pemotongan dan mengelas logam di luar angkasa bersama dengan rekannya Vladimir Dzhanibekov.

Setelah kembali ke Bumi, namanya kian dikenal oleh dunia.

Baca Juga: ‘Tolong Bantu Saya, Ayah Bisa Meninggal’ Kisah Seorang Pria Bawa Ayahnya yang Sesak Napas Keliling Cari Rumah Sakit yang Bisa Menerimanya, Krisis Covid-19 di India ‘Menyebar dengan Kecepatan Tak Terbayangkan’

5. Helen Patricia Sharman, Inggris.

Inilah wanita Inggris pertama yang berhasil menjelajahi antariksa.

Helen Patricia Sharman yang lahir pada 30 Mei 1963 merupakan seorang ahli kimia dan teknologi, yang kemudian menjadi astronot Inggris pertama di luar angkasa.

Dia adalah perempuan pertama yang mengunjungi stasiun ruang angkasa Mir pada 1991.

Sharman terpilih sebagai kandidat setelah menjawab iklan radio yang meminta pelamar astronot Inggris dengan "tidak ada pengalaman yang diperlukan."

Meskipun permintaan iklan itu agak sederhana, kriteria seleksi sangat ketat. Latar belakang Helen dalam bidang kimia, kompetensinya terkait bahasa asing, dan tingkat kebugarannya yang tinggi membuat Sharman mengalahkan hampir 13.000 pelamar.

Sharman terpilih sebagai salah satu dari hanya dua kandidat untuk mengikuti pelatihan astronot penuh waktu di Star City, Moskwa.

Program luar angkasa dikenal sebagai Project Juno dan merupakan kolaborasi antara Uni Soviet dan program luar angkasa Inggris.

Misi Soyuz, termasuk kosmonot Soviet, Anatoly Artsebarsky, Sergei Krikalev, dan Sharman diluncurkan ke luar angkasa pada 18 Mei 1991 dan menghabiskan delapan hari di orbit.

Pada saat peluncuran, Sharman hampir berusia 28 tahun. Ini menjadikannya sebagai salah satu orang termuda yang terbang di luar angkasa.

Baca Juga: ‘Four Sisters’, Kisah Tragis Empat Gadis Keturunan Romanov yang Terkutuk, Kembalikan Peran Sentral Mereka dalam Keluarga Kekaisaran Terakhir Rusia

6. Mae Carol Jemison, AS.

Wanita yang lahir 17 Oktober 1956 merupakan seorang insinyur Amerika, ahli biologi dan astronot NASA.

Dia menjadi perempuan Afrika-Amerika pertama di luar angkasa ketika dia pergi ke orbit naik Space Shuttle Endeavour pada 12 September 1992.

Jemison mendaftar ke program luar angkasa NASA pada tahun 1983 setelah terinspirasi oleh misi Sally Ride.

Kemudian, dia bergabung dengan NASA pada 1987 dan terpilih sebagai salah satu dari lima belas kandidat yang dipilih dari lebih dari 2.000 pelamar.

Di Space Shuttle Endeavour, Jemison bekerja pada eksperimen penelitian sel tulang. Dia meninggalkan NASA pada 1993.

Itulah 6 wanita menginspirasi yang berhasil menjelajahi antariksa.

Baca Juga: Ibn Wasil, Sejarawan dan Sastrawan Syria, Minat pada Astronomi Tetapi Bukunya Lebih Banyak tentang Sejarah Nabi

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini

Artikel Terkait