Find Us On Social Media :

Kisah Bung Karno yang Menangis Ketika Tandatangani Surat Eksekusi Pemimpin Gerakan Separatis di Indonesia Ini, Masih Sahabat Sendiri

By Khaerunisa, Kamis, 29 April 2021 | 18:50 WIB

Kolase Bung Karno dan Kartosuwiryo

Baca Juga: Kapal Selam Misterius Terciduk Militer Amerika, Begitu Ditangkap dan Dibongkar Ternyata Milik Geng Narkoba, Isinya Bikin Syok

Tanggal 16 Agustus tahun 1962, pemimpin gerakan DI/TII itu dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Mahkamah Darurat Perang (Mahadper).

Operasi terhadap gerakan yang menamakan diri Darrul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII), di wilayah Jawa Barat itu sendiri menjadi operasi militer yang istimewa bagi Yonif Linud 328.

Pasalnya, operasi itu berlangsung di wilayah sendiri.

Operasi militer yang dilancarkan mulai tahun 1949 hingga 1962 itu termasuk operasi yang panjang karena begitu banyaknya daerah yang telah dikuasai oleh DI/TII.

Baca Juga: Bukan karena Serangan TNI, Rupanya Gelontoran Dana dari Indonesia Ini yang Membuat KKB Papua Jadi Makin Beringas, Ini Alasannya

Upaya Yonif Lanud 328 dan satuan Divisi Silliwangi untuk meredam DI/TII pun dilakukan secara bertahap.

Penyergapan terhadap pimpinan DI/TII SM Kartosoewirjo bahkan merupakan operasi paling terakhir.

Operasi penyergapan Kartosuwiryo dikenal dengan nama Operasi Barata Yudha dengan target menumpas DI/TII hingga ke akar-akarnya.

Upaya untuk menangkap Kartosoewirjo terjadi pada 2 Juni 1962 yang berlangsung di kawasan kaki gunung Gede-Pangrango, Pacet, Jawa Barat.