Penulis
Intisari-Online.com - Ratusan WN India datang memasuki Bandara Soekarno-Hatta di tengah lonjakan kasus Covid-19 di negaranya.
Kabar tersebut diinformasikan Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Benget, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (22/4/2021).
Sebanyak 127 warga asal Negeri Anak Benua tersebut dketahui menggunakan pesawat charter dari India.
Mereka tiba di Indonesia pada Rabu malam (21/4/2021) pukul 19.30 WIB dengan pesawat QZ9BB ex MMA.
Benget menuturkan bahwa ratusan warga India itu diperbolehkan memasuki kawasan Indonesia sebab memenuhi kriteria WNA yang diperbolehkan karena memiliki kartu izin tinggal terbatas (Kitas).
Jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah melampaui 143 juta, dengan jumlah kematian melebihi 3 juta dan lebih dari 82 juta pemulihan, menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins.
Data terbaru mengungkap India mencatat 314.835 kasus baru dalam satu hari sehingga total menjadi 15.616.130.
Sementara itu kematian di India terkait COVID-19 melonjak dengan rekor harian 2.104 menjadi total 184.657.
Terkait WNA India, pengawasan dan perkembangan terus dilakukan Kemenkes untuk memastikan tidak ada penularan virus corona.
"Jika ada hasil pemeriksaan swab PCR positif maka akan dilakukan isolasi di faskes sampai sembuh."
"Untuk hasil PCR yang CT Valuenya kurang dari 30 akan dilakukan surveilan genom squensing di litbangkes untuk mendeteksi varian baru," tutur Benget.
Tak hanya ke Indonesia, AFPmelaporkan pada Selasa (20/4/2021), bahwa setidaknya 53 orang dalam penerbangan maskapai India dari New Delhi ke Hong Kong bulan ini, dilaporkan dinyatakan positif Covid-19 setelah semua penumpang dinyatakan negatif 72 jam sebelum keberangkatan.
Pesawat maskapai Vistara, yang mendarat di Hong Kong pada 4 April, dapat menampung 188 penumpang.
Tetapi para pejabat di wilayah tersebut tidak mengumumkan berapa banyak penumpang yang berada di dalam penerbangan tersebut.
Sementara itu, otoritas lokal pada Senin (19/4/2021) memberlakukan larangan dua minggu pada semua penerbangan dari India, Pakistan dan Filipina.
Hong Kong mengkategorikan negara-negara tersebut sebagai "risiko sangat tinggi" setelah mendeteksi mutasi Covid-19 varian N501Y untuk pertama kalinya.
Pada Senin malam, ibu kota India, New Delhi, diisolasi karena para pejabat berjuang untuk mengendalikan kasus-kasus yang melonjak.
(*)