Find Us On Social Media :

Dampak Hasil Konferensi Meja Bundar Indonesia Terpaksa Menanggung Utang Warisan Penjajahnya, Ternyata untuk Ini Belanda Gunakan Uang dari Indonesia

By Khaerunisa, Selasa, 20 April 2021 | 18:30 WIB

(ilustrasi) Dampak Hasil Konferensi Meja Bundar Indonesia Terpaksa Menanggung Utang Penjajahnya, Ternyata untuk Ini Belanda Gunakan Uang dari Indonesia

Intisari-Online.com - Dampak hasil Konferensi Meja Bundar Tahun 1949, Indonesia harus menanggung utang Belanda sebesar 4,3 miliar gulden atau setara 1,13 miliar dollar AS saat itu.

Hasil yang memberatkan Indonesia itu mencapai keputusan final setelah negosiasi yang alot antara perwakilan Indonesia dan Belanda.

Konferensi Meja Bundar (KMB) dilaksanakan pada 23 Agustus-2 September 1949 di Den haag, Belanda.

Dalam perundingan itu, Delegasi Indonesia dipimpin Drs. Mohammad Hatta dan wakilnya Mohammad Roem.

Baca Juga: Konflik Indonesia-Belanda selama 4 Tahun Dimulai Ketika Belanda Ingin Kembali Berkuasa di Indonesia, Tak Tinggal Diam, Ini Sederet Perlawanan di Berbagai Daerah!

Selain mereka, Delegasi Indonesia terdiri dari beberapa komite yang diketuaioleh Prof. Supomo, Dr. Juanda, Dr. Leimena, dan Dr. Ali Sastroamidjojo.

Beberapa delegasi lainnya yang menghadiri KMB yaitu Delegasi Federalis/Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) yaitu komite yang didirikan oleh Belanda untuk mengelola Republik Indonesia Serikat (RIS). Sultan Hamid yang merupakan putra sulung dari sultan ke-6 Pontianak, memimpin delegasi ini.

Sementara Ketua Delegasi Belanda adalah Mr Van Maarseveen (Menteri Wilayah Seberang Laut), dengan Perdana Menteri Belanda saat itu, Dr Drees, menjadi Ketua KMB.

Konferensi Meja Bundar juga dihadiri oleh peninjau dari Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB).