Terorisme juga menjadi ancaman yang menyebar, tidak hanya terpusat di Afghanistan.
Fakta jika agenda lokal dan kebijakan luar negerinya sejajar artinya ketakutan di berbagai ibukota negara jika Biden akan memimpin AS yang introspektif sudah salah sasaran.
Juru bicara Gedung Putih mengatakan:
Biden sangat yakin jika menangani ancaman dan tantangan 2021, tidak seperti di tahun 2001, kita perlu memusatkan energi, sumber daya, personil, kebijakan luar negeri dan kepemimpinan keamanan nasional untuk ancaman yang paling akut untuk AS: tantangan kompetisi dengan China, yang muncul karena pandemi ini dan pandemi masa depan, pada tantangan yang diberikan oleh ancaman teroris tersebar ini ke berbagai negara.
Pada kasus Obama, 'pivot' Pasifik tidak pernah terjadi karena ia tidak akan mengalihkan komitmen AS, terutama dari konflik Afghanistan.
Sementara pada kasus Trump, kebijakan yang koheren dihindarinya, dan kebijakan China yang sukses dicapai dengan mengisolasi sekutunya lewat administrasi yang kurang baik.
Menginvestasi ulang dalam kekuatan teknologi AS dan terlibat kembali dengan sekutu adalah prinsip dasar AS era Biden.
Kemudian, beginilah rencana Biden melawan Xi Jinping.
Cara Biden dimulai dengan melawan agresi militer China di Taiwan.
Biden sudah mengirim 'delegasi informasi' ke Taiwan pada saat ia umumkan akhir dari kehadiran tentara AS di Afghanistan.