Find Us On Social Media :

Bubarkan Perang Afghanistan dan Suruh Semua Pasukan untuk Pulang, Terkuak untuk Rencana Mengerikan di Indo-Pasifik Inilah Biden Memerlukan Pasukannya

By May N, Minggu, 18 April 2021 | 11:42 WIB

Joe Biden menarik pasukan AS yang ada di Afghanistan dan mengakhiri perang terlama AS

Terorisme juga menjadi ancaman yang menyebar, tidak hanya terpusat di Afghanistan.

Fakta jika agenda lokal dan kebijakan luar negerinya sejajar artinya ketakutan di berbagai ibukota negara jika Biden akan memimpin AS yang introspektif sudah salah sasaran.

Baca Juga: Akhirnya Berani Tarik Ribuan Pasukan dari Afghanistan Setelah 20 Tahun, Ini Tanggapan Obama untuk Keputusan Biden Tersebut

Juru bicara Gedung Putih mengatakan:

Biden sangat yakin jika menangani ancaman dan tantangan 2021, tidak seperti di tahun 2001, kita perlu memusatkan energi, sumber daya, personil, kebijakan luar negeri dan kepemimpinan keamanan nasional untuk ancaman yang paling akut untuk AS: tantangan kompetisi dengan China, yang muncul karena pandemi ini dan pandemi masa depan, pada tantangan yang diberikan oleh ancaman teroris tersebar ini ke berbagai negara.

Pada kasus Obama, 'pivot' Pasifik tidak pernah terjadi karena ia tidak akan mengalihkan komitmen AS, terutama dari konflik Afghanistan.

Sementara pada kasus Trump, kebijakan yang koheren dihindarinya, dan kebijakan China yang sukses dicapai dengan mengisolasi sekutunya lewat administrasi yang kurang baik.

Baca Juga: 20 Tahun Setelah Serangan Teror 9/11, AS Akhirnya Mengakhiri Perangnya di Afghanistan, Tapi Kondisi Negara Itu Justru Disebut Masih Sama dengan Ketika Osama bin Laden Berkuasa

Menginvestasi ulang dalam kekuatan teknologi AS dan terlibat kembali dengan sekutu adalah prinsip dasar AS era Biden.

Kemudian, beginilah rencana Biden melawan Xi Jinping.

Cara Biden dimulai dengan melawan agresi militer China di Taiwan.

Biden sudah mengirim 'delegasi informasi' ke Taiwan pada saat ia umumkan akhir dari kehadiran tentara AS di Afghanistan.