Niatnya Tak Mau Ikut Campur dan Main Aman Urusan Laut China Selatan, Setelah Jepang Kini Militer Indonesia Bersekutu dengan Inggris, Sepakat Lakukan Hal Ini

Mentari DP

Editor

Menteri Pertahanan Inggris bertemu Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Inggris bertemu Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.

Intisari-Online.com - Sejak China mengklaim 90% wilayah Laut China Selatan, Indonesia sudah menyatakan bahwa mereka tidak mau ikut campur.

Kecuali jika China berani menyentuh Pulau Natuna yang berada di posisi strategis di perairan termahal di dunia.

Walau begitu, itu tidak membuat Indonesia diam saja.

Baca Juga: Sok-sokan Ikut Campur Konflik Rusia dan Ukraina, Terkuak Pesawat Mata-mata Amerika Sukses Diusir dari Area Sengketa Ini, Langsung Kocar-kacir!

Dalam waktu singkat, pemerintah Indonesia dilaporkan menjalin kesepakatan dengan beberapa negara yang terlibat konflik dengan China.

Pertama dengan Jepang.

Dua negarasepakat untuk memperluas kerja sama pertahanan dan melakukan latihan bersama di Laut China Selatan.

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menyatakan hal itu setelah bertemu dengan mitranya dari Indonesia, Menham Prabowo Subianto.

Diketahui, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Indonesia mengunjungi Tokyo untuk pembicaraan bilateral dengan mitra Jepang mereka dan menghadiri pertemuan tingkat menteri sejak 2015.

Baca Juga: Terjadi Gempa 6,7 dan 5,5 Magnitudo di Malang Selama 2 Hari Berturut-turut,Warga Ketakutan Setengah Mati, Ternyata Ini Alasan Indonesia Masuk Kawasan Rawan Gempa

Nah, kini giliran Inggris yang menjalin kesepakatan dengan Indonesia.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dilaporkanmengunjungi Indonesiaselama beberapa hari.

Pertemuan itu lantas membuat dua negaramenjalin hubungan perdagangan dan keamanan yang lebih dekat.

Misalnyamengatasi tantangan global utama seperti pandemi Covid-19, iklim perubahan dan kudeta di Myanmar.

Dilansir dari South China Morning Post pada Minggu (11/4/2021), di Jakarta, Raab bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Mereka membahas kemitraan perdagangan Inggris-Indonesia yang berkembang sekarang senilai 3,75 miliar Dolas AS setahun.

Dalam pertemuan dengan Marsudi, kedua menteri juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang penanggulangan terorisme.

Lebih lanjut, kedua menteri jugamembahas isu-isu internasional seperti Myanmar, situasi di Timur Tengah, persiapan Inggris menjadi tuan rumah COP-19, dan kepresidenan Indonesia di G20.

Mengenai Myanmar, keduanya sepakat bahwa kekerasan harus segera dihentikan untuk mencegah lebih banyak korban dan pentingnya menciptakan suasana dialog yang kondusif.

Dalam kunjungan tersebut, Raab juga bertemu dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang membahas tentang pentingnya kerjasama internasional dalam kesiapsiagaan pandemi.

Baca Juga: Ramai Berita Pernikahan Atta-Aurel, Tanpa Disadari Ada Bencana Banjir Dahsyat di NTT yang Tewaskan 50 Orang hingga 27 Orang Hilang, Media Inggris Pun Sampai Memberitakannya

Dalam pertemuan terakhirnya di Jakarta, Raab berbicara dengan Sekretaris Jenderal ASEAN, Lim Jock Hoi, saat kerajaan berupaya untuk meningkatkan hubungan yang lebih dekat dengan blok regional utama tersebut.

Diketahui Inggris tengah mencari sekutu di Indo-Pasifik.

Inggris memang tidak mengakui klaim China atas Laut China Selatan dan mereka menganggap Indonesia cocok dari segi sektor militer.

Apalagi pada akhir tahun ini, kapal induk terbesar Inggris,HMS Queen Elizabeth,akan melakukan kunjungan perdananya ke wilayah tersebut.

Pengerahan kelompok kapal induk ini menandai dimulainya era baru kerja sama pertahanan.

Inggris menjagadalam kemitraan jangka panjang di Indo-Pasifik.

Baca Juga: SudahDikepung Pasukan Amerika, Inggris,hingga Prancis, Kini Giliran KanadaTiba-tibaKirim Kapal Perangnya ke Laut China Selatan, Ternyata China Dicurigai Lakukan Kecurangan Ini

Artikel Terkait