Intisari-Online.com - Berita pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah menjadi trending topic di media sosial Indonesia.
Ini karena pernikahan dua public figure ini mampu menarik perhatian warga Indonesia.
Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menham) Prabowo Subianto datang sebagai saksi pernikahan.
Hanya saja di tengah euforia kebahagian itu, ada berita duka datang dari salah satu wilayah Indonesia.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Senin (5/4/2021), ribuan rumah dilaporkan terendam air banjir dari bendungan yang meluap.
Kejadian ini terjadi dipulau Flores bagian timur hingga negara tetangga Timor Leste.
Badan penanggulangan bencana BNPB mengatakan sedikitnya 41 orang meninggal di Pulau Flores dan tiga orang di negara tetangga Timor Leste.
Raditya Jati, juru bicara BNPB, mengatakan kepada wartawan: "Empat kecamatan dan tujuh desa terkena dampak."
Menjelaskan pemandangan kehancuran di Flores timur, dia menambahkan: "Puluhan rumah terkubur lumpur di desa Lamanele ... rumah penduduk tersapu banjir."
Jati juga mengatakan bahwa tim penyelamat sedang berjuang melawan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang di Pulau Adonara di timur Flores, tempat sebuah jembatan runtuh.
Dia membenarkan bahwa 41 orang telah meninggal di Flores dan 27 lainnya masih hilang.
Para pejabat memperingatkan bahwa tim penyelamat masih mencari korban selamat dan jumlah kematian bisa meningkat.
Negara tetangga Indonesia, Timor Leste juga mengalami bencana alam.
MenurutReuters,seorang anak berusia dua tahun diyakini menjadi satu dari tiga orang yang tewas dalam tanah longsor di pinggiran ibu kota, Dili.
"Hujan lebat dan air meluap telah menenggelamkan rumah orang dan juga merenggut nyawa beberapa korban," kata José Reis, wakil perdana menteri Timor Leste."
"Ada jalan yang roboh, pohon tumbang, dan menyulitkan akses ke beberapa daerah."
Dia menyebut insiden itu terburuk di Timor Leste dalam 40 tahun terakhir.
Dili memang dilanda hujan lebat dan angin kencang sejak Sabtu malam.
Istana Kepresidenan bahkan kebanjiran dan kabel listrik terputus, menyebabkan penduduk kehilangan aliran listrik.
Peramal cuaca telah memperingatkan bahwa topan tropis mendekati selat Sabu dan dapat menyebabkan lebih banyak banjir dan kehancuran.