Find Us On Social Media :

Selalu Dituduh Jadi Biang Keladi Praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Soeharto Mengaku Kecewa, 'Saya Tidak Dapat Mencegah Mereka'

By Mentari DP, Minggu, 7 Maret 2021 | 13:30 WIB

Mantan Presiden Soeharto.

Intisari-Online.com - Pada 21 Mei 1998, Soeharto harus meninggalkan jabatannya sebagai Presiden Indonesia.

Setelah hampir 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharti dipaksa mundur oleh para mahasiswa.

Para mahasiswa itu telah melakukan aksi demonstrasi besar-besaran yang dikenal dengan Demonstrasi 1998.

Baca Juga: Padahal Pengawalnya Saja Sudah Pasrah Saat Presiden Diincar Banyak Sniper, Tak Disangka Justru Soeharto Lakukan Aksi Tak Terduga Ini

Soeharto pun mundur dan Indonesia bergerak maju ke era Reformasi.

Lantas apakah Soeharto dan para mahasiswa tetap bermusuhan?

Jawabannya tidak.

Hal itu disampaikan oleh sekompok mahasiswa yang dilaporkan berinisiatif mendatangi Soeharto.

Siapa yang menyangka bahwa mereka diterima dengan tangan terbuka oleh sang mantan presiden itu.

Itu semua berawal ketika  Hendrikusumo Dimas Febiyanto, seorang mahasiswa jurusan jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (IISIP) Jakarta, mengirim surat pada tanggal 4 Mei 1999.

Dia tak menyangka bahwa suratnya begitu cepat ditanggapi.

Baca Juga: Anastas Mikoyan, Cegah Kiamat di Bumi Amerika Serikat, Atasi Kelaparan di Uni Soviet, Punya Julukan Mirip Soeharto