Jalannya peristiwa
Musyawarah untuk membahas masalah logistik dan kendaraan perang dilakukan sebelum keberangkatan di Masjid Nabawi.
Untuk keperluan logistik tersebut dan menyadari akan pentingnya perang ini, maka para sahabat nabi saling berlomba-lomba untuk menyumbangkan harta mereka kepada Nabi Muhammad SAW.
Demi kesuksesan Perang Tabuk, bahkan Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Usman mendonasikan lebih dari separuh hartanya.
Diberangkatkan pada akhir Oktober 630 Masehi, 30.000 pasukan muslim dipimping langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Kepada pasukannya, Nabi Muhammad SAW menekankan untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem panas yang akan dirasakan di wilayah utara Jazirah Arab.
Sementara itu, Madinah untuk sementara dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib atas amanah Nabi Muhammad SAW.
Keberhasilan kaum muslimin datang ke Tabuk dengan cuaca panas yang ekstrem membuat Kaisar Heraclius, pemimpin tertinggi Bizantium Romawi Timur, terkejut.
Mereka akhirnya mengurungkan niat untuk bertempur melawan pasukan muslimin di Tabuk karena menyadari kekuatan pasukan yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW tersebut.