Setahun Ongkang-ongkang Kaki Saat Negara Tetangganya Terjerembap Pandemi Covid-19, Timor Leste Kini Malah Jatuh ke Titik Terendah karena Ulah Warganya Sendiri

Maymunah Nasution

Penulis

Kebanyakan sesumbar dan pongah karena Covid-19 terkendali, TImor Leste kena getahnya kini mengalami darurat nasional lagi

Intisari-online.com -Timor Leste menjadi satu negara yang terbilang sukses menangani Covid-19.

Namun rupanya keberhasilan itu hanya berlangsung sebentar saja.

Sampai awal bulan ini, negara Katholik itu telah dipuja-puji atas keberhasilan tersebut, lebih-lebih dibandingkan dengan Indonesia yang kesulitan menangani pandemi di negara sendiri.

Namun sejak 7 Maret keadaan sudah berbeda.

Baca Juga: Jadikan Wanita di Wilayah Jajahan sebagai 'Penghibur' Tentaranya, Termasuk Sejarah Kelam Timor Leste, Tapi Jepang Sempat Tak Mengakui hingga Muncul Bukti yang Membuatnya Tak Bisa Mengelak Lagi

Melansir UCA News, sejak 7 Maret ada peningkatan mendadak infeksi yang menyebabkan negara itu kesulitan menahan pandemi.

Akibatnya Covid-19 menyebar semakin luas.

Selanjutnya pada 25 Maret, jumlah kasus aktif telah mencapai 257, menurut tim respon anti-Covid-19 Timor Leste.

Jumlah total kasus Covid-19 sejak wabah ada di Timor Leste saat ini adalah 394 dengan belum ada laporan kematian resmi.

Baca Juga: Dibongkar Habis-habisan oleh WHO Soal Asal-usul Covid-19, China Akhirnya Angkat Suara, Bukannya Marah Karena Merasa Terpojok Justru Beri Pernyataan Begini

Namun kondisi ini sudah mengkhawatirkan.

Dengan jumlah pasien meningkat, pemerintah telah terapkan pengawasan perbatasan yang ketat dan penguncian di ibu kota Dili serta kota-kota Viqueque dan Baucau.

Saat pertemuan kabinet 24 Maret, Presiden Fransisco Guterres Lu Olo juga memperbarui status darurat untuk 30 hari ke depan.

Menurut tim anti Covid Timor Leste, prioritas utama mereka adalah "deteksi cepat dan isolasi semua kasus positif."

Baca Juga: Setelah Kemarin Hasil Penyelidikan WHO di China Berakhir Kurang Memuaskan, Bos WHO Kini Desak Penyelidikan Lebih Jauh Tentang Teori Kebocoran Lab Covid-19

"Kami juga berniat meningkatkan kapasitas analisis laboratorium dan screening kontak. Prioritas kami juga untuk mencegah penyebaran virus ke kota lain dan menyiapkan aksi yang diperlukan untuk mitigasi kemungkinan penyebaran komunitas yang bisa saja terjadi," ujar tim dalam pernyataan terbarunya.

Abai

Upaya pemerintah rupanya menghadapi kemunduran akibat abainya orang-orang atas bahaya Covid-19.

Joao Miranda, direktur Pusat Penanganan Krisis mengatakan unggahan "eror" menyebar di media sosial mengklaim pandemi dipolitisasi oleh pemerintah.

Baca Juga: Padahal Masih Dirahasikan, Terkuak Inilah 4 Jalur Penyebaran Virus Corona yang Bocor dari Draf Dokumen WHO yang Dikumpulkan dari China

"Kita bisa mengatakan komunitas kami belum memiliki akses untuk informasi yang cukup untuk menyimpulkan Covid-19 nyata dan benar-benar bahaya," ujarnya.

Ia mengatakan ia takut penyebaran komunitas akan terjadi dari penyebaran lokal yang meningkat.

"Jika populasi tidak sadar mengenai aturan kesehatan dan protokol, kami bisa kehilangan pengendalian, yang akan menjadi sangat buruk, terutama sejak sistem kesehatan di Timor Leste masih sangat rapuh," ujarnya.

Ia mengatakan, "kita harus mengabaikan rumor palsu yang mengatakan pandemi adalah hal politik, atau dibuat oleh seseorang."

Baca Juga: Kelangkaan Vaksin Mulai Terjadi, Banyak Negara Mulai Egois dan Amankan Pasokan dengan Cara Batasi Ekspor Vaksin Covid-19

Untuk melawan informasi palsu ini, ia mengatakan pusat penanganan krisis sedang bekerja dengan Kementerian Kesehatan dan agensi lain untuk menyebarkan informasi akurat untuk meyakinkan dan membuat orang-orang sadar risiko wabah.

Dukungan

Saat orang-orang kesulitan mengakses kebutuhan dasar, pemerintah dan gereja menyediakan kebutuhan rakyat.

Rapat kabinet pada 24 Maret membuatnya sebagai prioritas nasional untuk merespon, dengan cepat dan efektif untuk biaya sosio-ekonomi dan dampak Covid-19 sehingga orang-orang yang terdampak terlindungi dari kehilangan pendapatan dan PHK dan bisnis yang menghadapi kesulitan mampu mempertahankan pendapatan dan aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Indonesia Patut Bersyukur, Negara Tetangga Ini Hanya Punya 500 Dokter untuk 9 Juta Warganya Sebelum Pandemi Covid-19 Menyerang, Begini Keadaan Mengenaskan Setelah Diserang Virus Corona

Pemerintah juga memberikan dukungan untuk mahasiswa universitas yang terpisah dari orang tua dan keluarga, serta mendukung para garda terdepan yang melawan virus.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait