Intisari-Online.com - Sejarah Timor Leste 'mencatat' penderitaan rakyatnya selama pendudukan Jepang.
Jepang sempat berkuasa di Bumi Lorosae setelah mengalahkan pasukan sekutu dalam pertempuran tahun 1942.
Berkuasa hingga akhir Perang Dunia II, pendudukan Jepang menyisakan kisah pilu para wanita Timor Leste yang dijadikan 'Comfort Woman' atau wanita penghibur tentara Jepang.
Seperti yang dilaporkan Stephanie Coop melalui Japan Times (23/12/2006), pengakuan datang dari Ines de Jesus, seorang gadis muda yang selama Perang Dunia II dipaksa menjadi "wanita penghibur" untuk pasukan Jepang.
Dikutip Japan Times, de Jesus melakukan berbagai macam pekerjaan kasar pada siang hari, dan setiap malam diperkosa oleh antara empat hingga delapan tentara Jepang di tempat yang disebut pusat kenyamanan di desa Oat di provinsi barat Bobonaro.
Meskipun mengerikan, pengalaman de Jesus dengan pelecehan seksual di bawah pendudukan militer bukanlah hal yang asing di antara wanita Timor-Leste, tulis Coop.
Banyak wanita Timor Leste mejadi korban kebrutalan itu, juga dialami oleh wanita-wanita dari wilayah jajahan Jepang lainnya.
Melansir history.com, wanita ditangkap di jalan-jalan wilayah pendudukan Jepang, diyakinkan untuk melakukan perjalanan ke tempat yang mereka anggap sebagai unit perawat atau pekerjaan, atau dibeli dari orang tua mereka sebagai pelayan kontrak.