Find Us On Social Media :

Kini Selalu Identik dengan Serangan Teroris, Beginilah Penyebab Mengapa Bom Bunuh Diri Selalu Diikuti dengan Ekstrimisme Islam dan Embel-embel Jihad, Inilah Deretan Jumlah Korbannya

By Maymunah Nasution, Selasa, 30 Maret 2021 | 15:45 WIB

Brimob membawa barang bukti rakitan bom dari rumah Lukman, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

Target yang justru tidak menarik perhatian mereka adalah target militer, contohnya para tentara yang menunggu transportasi di pinggir jalan.

Bom bunuh diri cenderung lebih populer di negara-negara Muslim, dan lebih banyak video lagu dan pengumuman yang mengumumkan hadiah surga untuk pengebom, dapat ditemukan di televisi Palestina, menurut Palestinian Media Watch.

Sejak tahun 1981, banyak terlihat jika serangan bom bunuh diri di dunia paling banyak dilatarbelakangi oleh kelompok Salafi-jihad, kemudian diikuti oleh kelompok dengan kombinasi pemikiran Islami mainstream dan nasionalis-separatis, kemduian kelompok dengan pemikiran nasionalis-separatis.

Tambahan pula ada cukup banyak serangan oleh kelompok "Hybrid" yang mengadopsi elemen ideologi Salafi-jihad ditambahkan ke elemen lainnya, terutama etno-nasionalis dan separatis.

Baca Juga: ‘Kita Kehilangan Profesor Sejarah dan Semua Orang Menyalahkan Saya’ Ketika Siswi 13 Tahun Ingin Menyenangkan Ayahnya dan Lakukan Kebohongan Namun Berujung Pemenggalan Samuel Paty, Sang Guru

Contoh dari kelompok ini adalah kelompok Ceko dan Taliban.

Salafi-jihad bisa mendominasi serangan-serangan bunuh diri ini karena mereka jauh lebih mematikan daripada kelompok yang menerapkan serangan bunuh diri lainnya.

Tercatat antara 1981 sampai September 2015 ada total 4.814 serangan bom bunuh diri di 40 negara, membunuh lebih dari 45 ribu orang.

Di Indonesia sendiri dalam rentang waktu yang sama, ada 10 serangan bom bunuh diri dengan total 252 korban meninggal dunia.

Baca Juga: Dijajah Pasukan Amerika atau Dikuasai Militan Taliban, Warga Afghanistan Bak Dipaksa Makan Buah Simalakama Terkait Masa Depan, Semua Opsi Seperti Bunuh Diri

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini