Target yang justru tidak menarik perhatian mereka adalah target militer, contohnya para tentara yang menunggu transportasi di pinggir jalan.
Bom bunuh diri cenderung lebih populer di negara-negara Muslim, dan lebih banyak video lagu dan pengumuman yang mengumumkan hadiah surga untuk pengebom, dapat ditemukan di televisi Palestina, menurut Palestinian Media Watch.
Sejak tahun 1981, banyak terlihat jika serangan bom bunuh diri di dunia paling banyak dilatarbelakangi oleh kelompok Salafi-jihad, kemudian diikuti oleh kelompok dengan kombinasi pemikiran Islami mainstream dan nasionalis-separatis, kemduian kelompok dengan pemikiran nasionalis-separatis.
Tambahan pula ada cukup banyak serangan oleh kelompok "Hybrid" yang mengadopsi elemen ideologi Salafi-jihad ditambahkan ke elemen lainnya, terutama etno-nasionalis dan separatis.
Contoh dari kelompok ini adalah kelompok Ceko dan Taliban.
Salafi-jihad bisa mendominasi serangan-serangan bunuh diri ini karena mereka jauh lebih mematikan daripada kelompok yang menerapkan serangan bunuh diri lainnya.
Tercatat antara 1981 sampai September 2015 ada total 4.814 serangan bom bunuh diri di 40 negara, membunuh lebih dari 45 ribu orang.
Di Indonesia sendiri dalam rentang waktu yang sama, ada 10 serangan bom bunuh diri dengan total 252 korban meninggal dunia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini