Find Us On Social Media :

Kini Selalu Identik dengan Serangan Teroris, Beginilah Penyebab Mengapa Bom Bunuh Diri Selalu Diikuti dengan Ekstrimisme Islam dan Embel-embel Jihad, Inilah Deretan Jumlah Korbannya

By Maymunah Nasution, Selasa, 30 Maret 2021 | 15:45 WIB

Brimob membawa barang bukti rakitan bom dari rumah Lukman, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

Namun, serangan bom bunuh diri terasa lebih identik dengan terorisme.

Wikipedia juga menyebutkan, serangan bunuh diri ternyata sudah terjadi sepanjang sejarah, seringnya menjadi bagian kampanye militer yaitu oleh pilot kamikaze Jepang di Perang Dunia II.

Kini, serangan bunuh diri memang lebih sering terjadi di terorisme.

Mengutip Combating Terrorism Center (CTC), serangan bunuh diri tidak hanya dengan bom saja dan sepanjang sejarah sudah dilakukan oleh berbagai individu, kelompok dan komunitas.

Baca Juga: Di Tanah Jawa Kalah Gara-gara Muslihat Raden Wijaya, di Jepang Kekuatan Bangsa Mongol Dihancurkan oleh Angin Dewa Kamikaze

Contoh sejarah adalah dari cerita Samson di Al Kitab dan sampai Pembunuh Ismaili Syiah di zaman pertengahan, serta dari anarkis Narodnaya Volya sampai kamikaze Jepang.

Contoh-contoh itu menjadi bukti jika serangan bunuh diri dilakukan oleh berbagai tradisi agama dan kelompok sekuler, dan juga oleh tokoh negara dan non-negara.

Penggunaan serangan bunuh diri sebagai teror dan penggunaan modus operandi ini oleh aktor politik yang mengejar ambisi politiknya ternyata berawal sejak tahun 1980-an.

Hal ini dimulai setelah Revolusi Islam, yaitu Pasukan Garda Revolusi Iran sukses menanamkan paham syahid demi Tuhan ke dalam kesadaran diri individu yang membentuk atau bergabung dengan Hizbullah.

Baca Juga: Dari Kecil Sudah Biasa Berburu Hewan-hewan di Hutan, 'Gombi' Wanita Nigeria Ini dengan Senapannya Berubah Menjadi Malaikat Maut Boko Haram yang Ditakuti