Find Us On Social Media :

Padahal Sejarah Timor Leste Dijajah Portugis Ratusan Tahun, Tapi Dibanding Bahasa Indonesia Justru Bahasa Portugis Hampir Tidak Terdengar di Bumi Lorosae

By Khaerunisa, Sabtu, 13 Maret 2021 | 20:20 WIB

Pedagang aksesoris di Market Tais, di Timor Leste, Dili. (ilustrasi) Padahal Sejarah Timor Leste Dijajah Portugis Ratusan Tahun, Tapi Dibanding Bahasa Indonesia Justru Bahasa Portugis Hampir Tidak Terdengar di Bumi Lorosae

Intisari-Online.com - Sejarah Timor Leste dijajah Portugis ratusan tahun hingga diduduki Indonesia kurang lebih 24 tahun lamanya.

Namun, justru bahasa Portugis disebut hampir tidak terdengar di Timor Leste.

Bahasa Indonesia lebih banyak digunakan oleh penduduk Timor Leste.

Melansi Reuters (23/4/2007), Bahasa Portugis adalah salah satu dari dua bahasa resmi di Timor Leste, tetapi hampir tidak terdengar diucapkan di jalan-jalan negara termuda Asia Tenggara tersebut.

Baca Juga: Sosok Penting dalam Sejarah Timor Leste, Inilah Xanana Gusmao, Memimpin Pasukan Gerilya hingga Ditangkap Tentara Indonesia

Negara kecil itu adalah koloni Portugis selama lebih dari tiga abad, tetapi diperkirakan hanya 5 persen dari satu juta penduduknya yang sekarang berbicara bahasa Eropa.

Setelah Lisbon membebaskan wilayah itu, Timor Leste diduduki oleh negara tetangga Indonesia selama 24 tahun sebelum memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 2002.

Di bawah pemerintahan Indonesia, bahasa Portugis tenggelam, kini penutur bahasanya sebagian besar hanya berasal dari elit politik atau orang tua yang berpendidikan di era kolonial.

Meskipun pemerintah berupaya untuk mendorong penggunaan bahasa Portugis sebagai bahasa resmi, namun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pengantar utama di sekolah menengah dan universitas, bersama dengan bahasa asli Tetum, dan bahasa nasional lainnya.

Baca Juga: 800-an Kereta Beroperasi Setiap Hari, Ini Fakta-fakta Kereta Api Supercepat Shinkansen Jepang

Sementara itu, banyak pemimpin Timor Timur pergi ke pengasingan di Portugal atau koloninya sebelum atau segera setelah wilayah itu diserang oleh pasukan Indonesia, sehingga banyak dari mereka tidak bisa berbahasa Indonesia.

Mereka pun menganggap bahasa Portugis sebagai bahasa perlawanan.

Tetapi keputusan pemerintah untuk mengabadikan Portugis dalam konstitusi dikritik oleh beberapa orang, yang melihatnya sebagai pandangan pendek.

Mereka mengatakan banyak anak muda yang dididik di bawah pemerintahan Indonesia telah ditolak pekerjaan negara karena mereka tidak memiliki keterampilan Portugis.

Baca Juga: Bukan Amerika Apalagi China, Pakar Justru Ungkap Rusia Adalah Kandidat Terkuat Pemenang Perang Jika Perang Dunia III Terjadi, Ini Alasannya!

“Ini adalah jenis diskriminasi terbesar yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Suzanna Cardoso, seorang jurnalis Timor dikutip Reiters.

“Pemerintah tidak mengakui kontribusi mereka yang berpendidikan di bawah sistem Indonesia untuk perjuangan kemerdekaan,” katanya kepada Reuters.

Cardoso mengatakan bahasa Inggris akan lebih berguna untuk Timor Leste.

“Mengapa kita harus menggunakan bahasa Portugis? Negara-negara berbahasa Portugis itu miskin dan mereka jauh dari kami, ”katanya.

Baca Juga: Tak Hanya Masalah Kolesterol, Kenali Juga 3 Gejala Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kelainan Kulit

Ada Lebih dari 30 Bahasa di Timor Leste, Beberapa Kata Mirip dengan Bahasa di Indonesia

Ada banyak bahasa yang digunakan oleh penduduk Timor Leste, kira-kira sekitar 30 bahasa atau lebih.

Namun, Bahasa Portugis dan Bahasa Tetum atau Tetun, merupakan bahasa resmi di Bumi Lorosae.

Mengutip easttimorgoverment.com, Lingua franca dan bahasa nasional Timor Leste adalah Tetum, yang merupakan bahasa Melayu-Polinesia yang dipengaruhi oleh bahasa Portugis, yang memiliki status yang sama sebagai bahasa resmi.

Baca Juga: Sok-sokan Bela Negara Asia Tenggara hingga Tantang China di Laut China Selatan, Jenderal Amerika Ini Malah Bocorkan Sendiri Kebobrokan Militernya, 'China Sangat Kuat'

Selain itu, Fataluku, bahasa Papua yang banyak digunakan di bagian timur negara (seringkali lebih dari Tetum), memiliki pengakuan resmi di bawah konstitusi.

Seperti halnya bahasa asli lainnya, termasuk: Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede dan Wetarese.

Bahasa Portugis secara khusus mempengaruhi dialek Tetum yang dituturkan di ibu kota, Dili, yang dikenal sebagai Tetun Prasa, sebagai lawan dari versi yang lebih tradisional berbicara di daerah pedesaan, yang dikenal sebagai Tetun Terik.

Tetun Prasa adalah versi yang lebih banyak digunakan, dan sekarang diajarkan di sekolah-sekolah.

Baca Juga: Siapa yang Lebih Bersalah? AS Diklaim Sudah Diberitahu Peringatan Eksperimen Virus Corona di Wuhan 2 Tahun Sebelum Wabah, Mengapa Hanya Diam?

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari