Hary Tanoe Sampai Enggan Menjelaskan, Nama Donald Trump Tiba-tiba Dicoret dari Proyek Hunian Mewah MNC Group yang Digadang Akan Jadi Resor Trump Pertama di Asia

Maymunah Nasution

Penulis

Hary Tanoe dan Donald Trump, dua perusahaan mereka disebut akan membangun bersama resor di Indonesia, tapi tiba-tiba nama perusahaan Trump dicoret

Intisari-online.com -Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tidak hanya lincah dalam politik, tapi juga memiliki perusahaan konglomerat.

Namun kabarnya perusahaannya terancam bangkrut.

Meski begitu, Trump ternyata merencanakan membangun resor pertama di Asia.

Indonesia pun dipilih untuk proyek mentereng itu, dengan menggandeng perusahaan media konglomerat MNC Group.

Baca Juga: Pernah jadi Simbol Perdamaian dengan Korsel, Gunung Indah di Korut Ini Kini akan Menjelma Jadi Resor yang Bikin Iri Seluruh Dunia

Sayang, sepertinya proyek ini menghadapi hambatan.

Melansir Nikkei Asia, rencana untuk membangun janapada, hunian dan resor mewah bermerk Trump sebagai bagian kompleks hiburan di Indonesia senilai 35 triliun Rupiah tampaknya menghadapi hambatan.

Hal ini menambah masalah yang dihadapi kerajaan bisnis milik mantan Presiden AS tersebut.

Resor mewah itu pembangunannya akan dipimpin oleh MNC Group, dan dipercepat setelah sebelumnya ditunda selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Kebijakannya Penuh Kontroversi, Tapi Aksi Trump Atas China Banyak Disetujui Negaranya, Termasuk Boikot Perusahaan-perusahaan China, Terbukti Lewat Aksi Boikot yang Terus Dilakukan Sampai Sekarang

Namun Trump Organization yang sebelumnya digadang akan ikut membangun resor ini sejak 2015 lalu tiba-tiba dicoreng namanya.

Saat Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Group, ditanyai mengenai kemajuan bagian kerjasama dengan Trump itu, ia hanya menjawab "mereka mungkin tidak akan mengambilnya untuk saat ini."

Ia pun tidak menjelaskan lebih jauh lagi.

Pembangunan lapangan golf di Lido, yang sebelumnya dinamai sebagai Trump International Golf Club, tidak dipasarkan di bawah nama Trump di acara Rabu 10/3/2021 kemarin.

Baca Juga: Hary Tanoe Resmi jadi Tersangka Kasus SMS Ancaman Kepada Jaksa Yulianto

MNC menolak menjelaskan mengapa.

Sementara itu Trump Organization juga tidak merespon permintaan berkomentar dari Nikkei Asia.

MNC Land menandatangani kesepakatan manajemen dengan Trump Organization pada 2015 untuk membangun apa yang disebut "Resor dan Hunian Trump pertama di Asia" di Lido dan pulau resor Bali.

Termasuk di antaranya adalah janapada, resor, dan hunian milik Trump.

Baca Juga: Kerja dari Jerman, Terkuak Sudah Cara Raja Thailand Urus Negara Sambil Mencari 'Kesenangan' dengan Selir-selirnya, Sanggup Bangun Armada Elite Pribadi dengan Biaya Rp901 Miliar

Namun, sangkalan dari galeri marketing untuk Hunian Trump di kantor MNC Jakarta mengatakan tidak ada dari hunian yang dibangun di Lido atau Bali yang "dimiliki, dikembangkan, atau dijual" oleh Trump Organization.

Sebaliknya, Grup MNC telah merencanakan untuk menggunakan nama dan merek Trump di bawah lisensi, pengaturan umum antara Trump dan pengembang.

Pembukaan proyek Lido dan Bali di Jakarta Agustus 2019 dulunya dihadiri oleh putra Trump, Donald Trump Jr., yang juga wakil presiden eksekutif Trump Organization.

Trump Jr. membawa keluarganya dengannya ke acara itu.

Baca Juga: Pamitnya Snorkeling, Seorang Remaja Justru Ditemukan Telah Tewas Mengenaskan, Dikira Hanya karena Tenggelam Tapi Hasil Autopsi Berkata Lain

Ketidakpastian mengenai keterlibatan Trump di proyek Indonesia datang tidak tepat untuk bisnis mantan presiden itu.

Penyingkapan terkuak saat ia meninggalkan Gedung Putih 20 Januari lalu, tunjukkan jika bisnis hotel, golf, dan properti milik Trump lainnya telah mengalami penurunan pendapatan tajam tahun 2020 karena Covid-19 merugikan sektor pariwisata dan perhotelan.

Keadaan berbeda untuk MNC, yang telah mendapatkan tanda berlanjutnya proyek Lido dalam beberapa minggu setelah penundaan yang lama.

Pemerintah pada 11 Februari memutuskan memberikan MNC Lido City status "zona ekonomi spesial" yang memberikan keleluasaan berbagai insentif pajak dan membebaskan beberapa persayaratan bagi perusahaan dan investor yang terlibat dalam proyek tersebut.

Baca Juga: Kabarnya Seluruh Gajinya Didonasikan Sewaktu Jadi Presiden AS, Rupanya Donald Trump Bisa Hasilkan 22,5 Triliun Rupiah dari Jadi Presiden AS, Uang Dari Mana?

Sebelum keputusan dibuat, konstruksi sebagian besar dibuat untuk mendukung infrastruktur, termasuk jalan, saluran air dan listrik di lahan yang belum terjamah.

Harga saham MNC Land sempat naik 95% menjadi 199 Rupiah setelah pengumuman pemerintah tersebut, tapi telah turun kembali 37% menjadi 125 Rupiah Rabu kemarin dan Bursa Efek Indonesia ditutup Kamisnya.

Proyek Trump lainnya, yang terletak di Bali, juga menemui hambatan.

Senior Vice President MNC Land Johannes Spies tidak secara spesifik membahas porsi Trump, namun mengatakan pandemi virus corona memaksa perusahaan untuk mengerem proyek MNC Bali Resor.

Baca Juga: Pernah Jadi Kebanggan Trump, Penonton Bersorak Kegirangan Saksikan Trump Plaza Hotel dan Kasino Dirobohkan dalam Hitungan Detik

"Pemasaran di Bali terbilang cukup sepi. Saat ini, turis internasional tidak bisa ke sana. Untuk proyek di Bali, kita harus menunggu lebih lama untuk melihat yang terjadi dengan pasar," ujar Spies kepada Nikkei Asia di sela-sela upacara untuk Lido Music & Arts Center Rabu lalu.

Namun ia tambahkan jika pekerjaan membersihkan lahan dekat kuil Tanah Lot Bali masih berlanjut mengantisipasi dimulainya pembangunan.

Baik kedua proyek Lido dan Bali masih dimasukkan daftar di situs resmi Trump Organization Rabu kemarin.

Resor MNC Bali akan memakan tempat 107 hektar, sedangkan Lido City akan menutup 3000 hektar setelah selesai, proses yang memakan waktu 20 tahun.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Bule yang Tinggal di Bali Ini Malah Ajari Bule Lain Gunakan Akal Bulus untuk Masuk ke Indonesia dan Tidak Perlu Membayar Pajak, Ini Nasibnya Selanjutnya, Sampai Viral!

Namun Hary Tanoe mengatakan MNC Group akan fokus fase pertama pengembangan Lido City total 463 hektar termasuk taman hiburan, sirkuit MotoGP, pusat perbelanjaan, hotel bintang tiga-lima dan fasilitas lain.

Ia mengatakan pengembangan Fase 1 ditargetkan selesai 5 tahun ke depan dan menghabiskan biaya 35 triliun Rupiah.

Sebelumnya perusahaan investasi MNC Group, MNC Investama telah memenangkan persetujuan pengadilan untuk rencana konversi sebagai bagian restrukturisasi utang sebesar 231 juta Dollar Februari lalu.

MNC Investama mengatakan dalam pernyataan pers jika pengaturan itu akan menurunkan utangnya sebesar 65% sampai maksimal hanya 81 juta Dollar.

Baca Juga: Mulai Dari Kasus Penggelapan Pajak Sampai Uang Tutup Mulut, Donald Trump Masih Ditunggu Deretan Kasus Ini Setelah Tak Lagi Jadi Presiden

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait