Find Us On Social Media :

Dunia Terkecoh, saat Perhatian Terfokus pada Demonstran yang Tewas, Militer Myanmar Justru Sibuk Menguras Harta Negaranya, Terungkap oleh Negara Ini

By Ade S, Jumat, 5 Maret 2021 | 07:35 WIB

Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar.

Penguasa militer Myanmar berusaha untuk memindahkan dana sekitar US$ 1 miliar atau Rp 14,264 triliun (kurs Rp 14,264) yang ditahan di Federal Reserve Bank of New York beberapa hari setelah merebut kekuasaan pada 1 Februari lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh tiga orang sumber Reuters yang mengetahui masalah itu, termasuk seorang pejabat pemerintah AS.

Reuters memberitakan, sumber tersebut mengatakan, transaksi pada 4 Februari atas nama Bank Sentral Myanmar pertama kali diblokir oleh pengamanan Fed.

Pejabat pemerintah AS kemudian menghentikan pesetujuan transfer sampai perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Joe Biden memberi mereka otoritas hukum untuk memblokirnya tanpa batas waktu.

Baca Juga: Ketegangan Mencapai Puncaknya, Inilah Hari Paling Berdarah sejak Kudeta Militer Myanmar, 18 Orang Tewas dalam Sehari, Mencekam

Saat dikonfirmasi, seorang juru bicara Fed New York menolak berkomentar tentang pemegang rekening tertentu. Departemen Keuangan AS juga menolak berkomentar.

Upaya tersebut, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, dilakukan setelah militer Myanmar melantik gubernur bank sentral baru dan menahan pejabat reformis selama kudeta.

Ini menandai upaya nyata para jenderal Myanmar untuk membatasi sanksi internasional setelah mereka menangkap pejabat terpilih, termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi, yang memenangkan pemilihan nasional pada November.

Tentara merebut kekuasaan dengan tuduhan penipuan.

Baca Juga: Awalnya Damai, Mendadak Kudeta Militer Myanmar Jadi Hari Paling Mematikan, Polisi Tembaki Warganya Sendiri hingga Tewas, Bikin PBB dan Amerika Langsung Bertindak