Find Us On Social Media :

Berkumpulnya 29 Negara dalam Konferensi Asia-Afrika Tahun 1955 yang Dipelopori Indonesia Menghebohkan Dunia, Ternyata Pertemuan Itu Juga Membuat Khawatir Negara-negara Barat, Kenapa?

By Khaerunisa, Sabtu, 13 Februari 2021 | 20:00 WIB

Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Gedung Merdeka Bandung.

Baca Juga: Iwakura Mission, Saat Sebuah Proyek Studi Banding Benar-benar Bisa Mengubah Wajah Jepang Selamanya, Bukan Sekadar Tamasya

Menurut blackpost.org, Selain delegasi yang berpartisipasi, berbagai individu dari seluruh dunia datang untuk mengamati Konferensi dalam kapasitas tidak resmi.

Pengamat ini termasuk dua orang Afrika-Amerika yang terkenal. Salah satunya adalah penulis Richard Wright yang bukunya The Color Curtain menggambarkan pengalamannya di Bandung.

Wright merasakan hubungan antara identitasnya sebagai seorang Afrika- Amerika dan identitas para pemimpin non-Barat yang berkumpul di Bandung, yang ia gambarkan sebagai “yang dihina, dihina, disakiti, dirampas — singkatnya, kaum tertindas dari umat manusia."

Orang Afrika-Amerika penting lainnya yang menghadiri Konferensi itu adalah Adam Clayton Powell , seorang anggota kongres Partai Demokrat dari New York yang distriknya termasuk Harlem.

Baca Juga: Jack Ma Menghilang 3 Bulan Setelah Mengkritik Pemerintahan China, Ternyata Ini yang Dilakukan Sang Miliarder Muda Itu

Powell adalah satu-satunya anggota pemerintah Amerika yang menghadiri Konferensi tersebut.

Rupanya, kehadiran Powell di Konferensi Asia-Afrika 1955 itu mendapat keberatan dari Menteri Luar Negeri Amerika John Foster Dulles.

Selain itu, Dulles juga menentang penyelenggaraan konferensi tersebut.

Dilaporkan blackpast.org, Dulles menentang penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika dengan alasan akan menawarkan forum bagi negara-negara Komunis untuk mengkritik Barat.