Find Us On Social Media :

Bukannya Ogah, Dua desa di Jepang Ini Malah Rebutan Jadi Tempat Pembuangan 'Limbah Nuklir' yang Sangat Berbahaya Bagi Manusia, Apa Alasannya?

By Afif Khoirul M, Minggu, 7 Februari 2021 | 14:24 WIB

Ilustrasi Limbah Nuklir di Fukushima.

Ternyata penyebabnya adalah, banyak desa nelayan kecil di Jepang sekarang sedang putus asa.

Perikanan, yang pernah menjadi industri yang berkembang pesat, menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Banyak anak muda meninggalkan karier dan pindah ke kota, di mana prospek untuk perkembangan ekonomi dan kehidupan yang lebih modern dimungkinkan.

Oleh karena itu, tenaga kerja di desa nelayan secara bertahap menyusut.

Desa Suttsu saat ini berpenduduk 2.885 jiwa, menurun hampir 5.000 jiwa dibandingkan tahun 1980.

Sedangkan Kamoenai hanya berpenduduk lebih dari 800 jiwa.

Menurut Bloomberg, kedua desa nelayan ini sangat terpengaruh oleh kemerosotan ekonomi selama pandemi Covid-19. 

Kesepakatan untuk menjadi fasilitas penyimpanan limbah nuklir akan memberi manfaat besar bagi desa-desa nelayan ini.

Jika penelitian pendahuluan tentang pembangunan fasilitas penyimpanan limbah nuklir diterima, desa tersebut dapat menerima hibah 19 juta dollar AS (Rp266 miliar) dari pemerintah Jepang, yang dicairkan selama dua tahun.

Baca Juga: Amerika Serikat Siap Ajak Musuh Abadinya Mulai Mengontrol Senjata, Kemarin Rusia Sekarang China, Apa Penyebabnya?