Intisari-online.com - Dewasa ini persaingan senjata yang makin tidak teratur membahayakan hampir semua orang.
Amerika Serikat sadar, kemungkinan perang makin besar terjadi.
Oleh sebab itu, AS mulai mengajak musuh-musuhnya mengontrol senjata.
Rabu (3/2/2021) AS umumkan perjanjian pembatasan nuklir dengan Rusia resmi diperpanjang sampai 2026.
Kini, negeri paman Sam mengincar upaya serupa dengan rival lainnya, China.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan, New Strategic Arms Reduction Treaty (New START) membuat Amerika Serikat, sekutu, serta mitra lainnya menjadi lebih aman.
"Persaingan nuklir yang tidak dibatasi akan membahayakan kita semua," ungkap Blinken seperti dikutip dari Kyodo.
Blinken mengatakan, ke depan AS akan mengupayakan kontrol senjata bersama dengan China demi mengurangi bahaya dari persenjataan nuklir China yang modern dan terus berkembang.