Find Us On Social Media :

Sampai Libatkan Besi Panas, Suku di Negara Tetangga Indonesia Ini Hukum Seorang Istri Secara Tak Manusiawi Setelah Suaminya Tewas karena Covid-19, Tuduhan 'Mistis' Ini Penyebabnya

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 27 Juni 2021 | 16:08 WIB

Seorang wanita disiksa sampai mati di Papua Nugini

Intisari-Online.com - Seorang anak laki-laki di Desa Tatape, Papua Nugini, meninggal secara tiba-tiba.

Kemudian sanak saudaranya pun buru-buru mengira itu akibat ilmu hitam.

Empat wanita dituduh menggunakan sanguma (ilmu sihir atau guna-guna) untuk membunuh anak itu.

Sersan Daniel Olabe dari Komando Polisi Hela menuduh ayah bocah itu dan yang lainnya memimpin anggota suku mereka ke suatu tempat.

Baca Juga: Negaranya Siap-siap Dihantam Gelombang 3 Virus Corona, 2.500 Warga India Malah Tertipu Vaksin Palsu Covid-19, Isinya Langsung Bikin Ngeri

Yakni tempat di mana para 'wanita penyihir' menjual tepung panggang di pasar lokal.

"Akhirnya mereka mendapatkan salah satu 'wanita penyihir' ... dan menyiksanya," katanya sebagaimana dilansir ABC.net.au, Sabtu (26/6/2021).

"Mereka menggantungnya, mengikat tangan dan kakinya, memukulinya dan mulai memotongnya dengan sangat parah.

"Mereka melakukannya sampai pukul 10 malam dan dia akhirnya meninggal."

Baca Juga: Varian Covid-19 Seluruh Dunia Berkumpul di Jakarta Sebabkan Krisis Tenaga Kesehatan, Pandemi Kapan Usai?

Tubuhnya yang terpotong-potong ditinggalkan di samping jalan beberapa kilometer jauhnya.

Sebuah video penyiksaan dan pembunuhan menunjukkan kerumunan orang menonton.

Sejauh ini belum ada penangkapan sehubungan dengan pembunuhan itu.

Polisi mengatakan para tersangka telah melarikan diri ke semak-semak dan pegunungan terdekat.

Baca Juga: Mayat Bertebaran di Mana-Mana Inilah Kondisi India Pasca Dihantam Covid-19, Pemakaman Penuh Mayat Dikuburkan di Tepian Sungai, Ada Mayat dengan Tabung Oksigen Ditemukan

Kasus ini adalah salah satu dari serangkaian pembunuhan dengan tuduhan sihir di PNG dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara banyak bagian negara yang percaya pada sihir, yang menjadi perhatian pihak berwenang adalah banyak pembunuhan baru-baru ini terjadi di daerah yang tak punya tradisi sihir.

"Penyiksaan dan pembunuhan ini sangat serius bagi kami," kata Sersan Olabe.

Dalam kasus lain di bulan yang sama, seorang pria dibunuh oleh massa di Daru setelah dituduh menggunakan ilmu sihir.

Baca Juga: Selidiki Asal-Usul Covid-19, Peneliti Malah Dibuat Syok Temukan Cikal Bakal Virus Corona Pernah Menginfeksi Manusia 20.000 Tahun Lalu, Bahaya Jika Tidak Segera Dimusnahkan

"Pembunuhan terkait sihir tidak pernah terdengar di Kota Daru," kata Komandan Polisi Daru Inspektur Soiwa Ricker kepada surat kabar lokal The National.

Kepercayaan Tradisional Berubah Menjadi Pembunuhan

Tuduhan sihir dialamatkan pada kematian mendadak atau yang tidak dapat dijelaskan.

Tuduhan sembrono itu dapat dengan cepat menimbulkan penyiksaan hingga hukuman mati tanpa pengadilan.

Tapi Ruth Kissam, seorang advokat yang bekerja dengan LSM lokal Tribal Foundation, mengatakan kekerasan tidak dilatarbelakangi budaya.

"Kekerasan terkait tuduhan sihir meningkat sekitar 10 hingga 15 tahun yang lalu," katanya.

Baca Juga: Padahal Vaksin Sudah Ditemukan, Covid-19 Diprediksi Masih Merajalela Hingga 2022 Sebut Mustahil Covid-19 Dimusnahkan, Ilmuwan Sarankan Hidup Berdampingan Dengan Covid-19?

"Secara budaya, ada kepercayaan mendalam pada sihir di banyak bagian Papua Nugini, tetapi itu tidak pernah disertai kekerasan.

"Sistem kepercayaannya adalah sihir melawan sihir, dan sebagian besar diyakini bahwa penyihir desa adalah seorang pria."

Kissam mengatakan sekarang orang-orang yang umumnya dituduh adalah perempuan, seringkali mereka yang sudah terpinggirkan atau rentan dan "mudah menjadi sasaran".

"Sekarang dinamika sudah berubah, lebih ke permainan kekuasaan," katanya.

COVID-19 Bisa Menjadi 'Bom Waktu' Sihir

Ada juga kekhawatiran bahwa kematian yang terkait dengan COVID-19 dapat meningkatkan tuduhan sihir.

Bahkan satu kasus semacam itu sudah terjadi.

Seorang petugas kesehatan masyarakat di kota Goroka tertular COVID-19 dan meninggal di rumah awal tahun ini.

"Keluarga di sukunya mengatakan bahwa sang istri menggunakan sihir untuk membunuh suaminya."

Baca Juga: Catat Kasus Covid-19 Tertinggi dalam Beberapa Bulan, Pemerintah Israel Kembali Berlakukan Aturan Ini

"Jadi masyarakat menangkap wanita itu, menelanjanginya dan menyiksanya dengan besi panas," kata anggota parlemen setempat Aiya Tambua.

Seseorang memberi tahu polisi tentang hukuman mati tanpa pengadilan yang sedang berlangsung. Sebelum petugas tiba, wanita itu sudah terlempar dari jembatan.

Dia selamat tetapi Tambua mengatakan ketika wanita itu berada di rumah sakit, putrinya juga diserang dan perlu diselamatkan oleh polisi.

"(Rumah sakit) mengungkap bahwa ibu dan anak tersebut positif COVID dan ayahnya meninggal karena COVID-19 juga," katanya.

Kissam mengatakan COVID-19 adalah potensi "bom waktu" untuk kekerasan terkait sihir.

"Covid menimbulkan risiko yang sangat kritis saat ini," katanya.

Baca Juga: Kisah Sopir Ambulans Pembawa Jenazah Pasien Covid-19, Sehari Bisa sampai 4 Kali Bolak-balik, Pernah Alami Insiden yang Membuatnya Panik

(*)