Find Us On Social Media :

Sampai Libatkan Besi Panas, Suku di Negara Tetangga Indonesia Ini Hukum Seorang Istri Secara Tak Manusiawi Setelah Suaminya Tewas karena Covid-19, Tuduhan 'Mistis' Ini Penyebabnya

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 27 Juni 2021 | 16:08 WIB

Seorang wanita disiksa sampai mati di Papua Nugini

"Pembunuhan terkait sihir tidak pernah terdengar di Kota Daru," kata Komandan Polisi Daru Inspektur Soiwa Ricker kepada surat kabar lokal The National.

Kepercayaan Tradisional Berubah Menjadi Pembunuhan

Tuduhan sihir dialamatkan pada kematian mendadak atau yang tidak dapat dijelaskan.

Tuduhan sembrono itu dapat dengan cepat menimbulkan penyiksaan hingga hukuman mati tanpa pengadilan.

Tapi Ruth Kissam, seorang advokat yang bekerja dengan LSM lokal Tribal Foundation, mengatakan kekerasan tidak dilatarbelakangi budaya.

"Kekerasan terkait tuduhan sihir meningkat sekitar 10 hingga 15 tahun yang lalu," katanya.

Baca Juga: Padahal Vaksin Sudah Ditemukan, Covid-19 Diprediksi Masih Merajalela Hingga 2022 Sebut Mustahil Covid-19 Dimusnahkan, Ilmuwan Sarankan Hidup Berdampingan Dengan Covid-19?

"Secara budaya, ada kepercayaan mendalam pada sihir di banyak bagian Papua Nugini, tetapi itu tidak pernah disertai kekerasan.

"Sistem kepercayaannya adalah sihir melawan sihir, dan sebagian besar diyakini bahwa penyihir desa adalah seorang pria."

Kissam mengatakan sekarang orang-orang yang umumnya dituduh adalah perempuan, seringkali mereka yang sudah terpinggirkan atau rentan dan "mudah menjadi sasaran".

"Sekarang dinamika sudah berubah, lebih ke permainan kekuasaan," katanya.

COVID-19 Bisa Menjadi 'Bom Waktu' Sihir

Ada juga kekhawatiran bahwa kematian yang terkait dengan COVID-19 dapat meningkatkan tuduhan sihir.

Bahkan satu kasus semacam itu sudah terjadi.

Seorang petugas kesehatan masyarakat di kota Goroka tertular COVID-19 dan meninggal di rumah awal tahun ini.

"Keluarga di sukunya mengatakan bahwa sang istri menggunakan sihir untuk membunuh suaminya."

Baca Juga: Catat Kasus Covid-19 Tertinggi dalam Beberapa Bulan, Pemerintah Israel Kembali Berlakukan Aturan Ini

"Jadi masyarakat menangkap wanita itu, menelanjanginya dan menyiksanya dengan besi panas," kata anggota parlemen setempat Aiya Tambua.

Seseorang memberi tahu polisi tentang hukuman mati tanpa pengadilan yang sedang berlangsung. Sebelum petugas tiba, wanita itu sudah terlempar dari jembatan.

Dia selamat tetapi Tambua mengatakan ketika wanita itu berada di rumah sakit, putrinya juga diserang dan perlu diselamatkan oleh polisi.

"(Rumah sakit) mengungkap bahwa ibu dan anak tersebut positif COVID dan ayahnya meninggal karena COVID-19 juga," katanya.

Kissam mengatakan COVID-19 adalah potensi "bom waktu" untuk kekerasan terkait sihir.

"Covid menimbulkan risiko yang sangat kritis saat ini," katanya.

Baca Juga: Kisah Sopir Ambulans Pembawa Jenazah Pasien Covid-19, Sehari Bisa sampai 4 Kali Bolak-balik, Pernah Alami Insiden yang Membuatnya Panik

(*)