Find Us On Social Media :

Kisah Hazel Ying Lee, Pilot Wanita Keturunan China-Amerika pada Perang Dunia II yang Melanggar Batas Budaya, Namun Tak Pernah Diakui Perannya

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 4 Februari 2021 | 13:35 WIB

Hazel Ying Lee, pilot pertama China-Amerika pada Perang Dunia Kedua.

Lalu, dia bergabung dengan Chinese Flying Club of Portland, tempatnya belajar terbang dari penerbang terkenal, Al Greewood, hingga ia memiliki lisensi pilot.

Tahun 1932, kurang dari 1% pilot di AS adalah wanita, dan Hazel dengan bangga mengatakan bahwa dia adalah salah satunya.

Tahun itu, Kekaisaran Jepang menginvasi Manchuria.

Meskipun ada seruan dari Liga Bangsa-Bangsa untuk menghentikan operasi militer mereka yang dianggap sebagai pendudukan tidak sah, Jepang terus melakukan penetrasi lebih dalam ke wilayah Tiongkok, menduduki provinsi Jehol pada tahun berikutnya.

Hazel merasakan komitmen untuk membantu tanah leluhurnya itu.

Ia pun mencoba bergabung dengan Angkatan Udara China pada 1933.

Namun, orang China tidak tertarik dengan ide seorang pilot wanita.

Hazel akhirnya bekerja dalam administrasi militer Tiongkok sambil sesekali terbang untuk maskapai penerbangan komersial di Nanjing.

Tahun 1937, Hazel ketika itu tinggal di Kanton, ketika Jepang mulai menyerang dari udara secara besar-besaran dengan menargetkan warga sipil Tiongkok.

Baca Juga: Mary Ellis, Pilot yang Pernah Terbangkan 47 Pesawat Pembom pada PD II Meninggal di Usia 101 Tahun