Pinjaman itu merupakan pinjaman dengan bunga terbesar di antara negara-negara yang telah meminjamkan uang ke Myanmar.
Tidak ada pilihan
Pemerintah sipil yang dipimpin NLD juga telah meminjam uang dari organisasi internasional yang nantinya akan meminta bayarannya.
Ye Htut yang menjadi menteri informasi selama pemerintahan Thein Sein, mengatakan Myanmar harus mengambil pinjaman China dengan bunga tinggi karena tidak ada pilihan lain.
Saat Myanmar dipegang militer, Myanmar menjadi sasaran sanksi sekonomi yang dilakukan oleh AS tahun 1997 untuk mengisolasi junta militer.
Administrasi Obama melihat hal itu lalu mengangkat sanksi tersebut secara bertahap hingga akhirnya terakhir diangkat pada tahun 2016 dalam rangka menjadi reformasi politik Myanmar.
"Selama masa tenur pemerintahan militer, negara seperti AS, Jepang, Inggris dan Uni Eropa dilarang meminjamkan kami uang," ujar Ye Htut.
"Organisasi seperti Bank Dunia dan Asian Development Bank juga tidak meminjamkan kami apapun karena tekanan China, sehingga tinggal China saja," ujarnya.