Find Us On Social Media :

Kala 83.737 Pasukan Jepang Harus Meregang Nyawa Sia-sia Hanya Dalam 2 Hari, Gara-gara Sebuah Dokumen yang Terlambat untuk Ditandatangani

By Ade S, Rabu, 3 Februari 2021 | 13:13 WIB

Kala pasukan Jepang kalah oleh Soviet dan menyerah di Manchuria.

Invasi Soviet dilancarkan dari empat penjuru. Dari Barat (Trans Baikal) dipimpin Marsekal Rodion Malinovsky, dari utara di ujung paling timur Marsekal Kiril Meretskov.

Dari arah Mongolia Luar dipimpin Jenderal Kavaleri Issa Pliev, dan Jenderal Maxim Purkayev yang diserahi front kedua di sepanjang Sungai Amur dan Ussuri.

Awal Agustus 1945, persiapan invasi telah rampung. Sebelumnya, tatkala Jerman Nazi menyerbu Soviet, Moskwa takut sekali jika Jepang sampai menyerangnya juga dari halaman belakangnya.

Untungnya Soviet memiliki spion ulung di Tokyo, Dr.Richard Sorge, yang memperoleh informasi strategis bahwa Jepang tidak akan menyerang Soviet dari Manchuria.

Baca Juga: Disengketakan Lebih dari Seabad! Inilah Pulau yang Diperebutkan Jepang dan Korea Selatan, Pantas Saja Tak Ada yang Mau Menyerah, Ternyata Ini Potensi Sumber Daya Alamnya

Sehingga Stalin dapat memusatkan seluruh kekuatan hanya untuk menahan invasi Hitler. Informasi yang tak ternilai ini akhirnya dibayar mahal oleh Sorge yang tertangkap oleh Kempetai dan dihukum gantung.

Panglima Kangtogun atau Tentara Kwantung, Jenderal Otozo Yamada, memerintahkan bertahan mati-matian. Dengan demikian terkadang taktik berani mati seperti yang dilakukan di Pasifik, juga ditunjukkan pasukan Jepang di Manchuria.

Namun karena kekuatan yang tak seimbang dan juga udara sepenuhnya dikuasai Soviet, Jepang pun terdesak terus. Meski kadang mampu memukul mendur pasukan Soviet.

Tatkala Tokyo mengumumkan takluknya tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus, timbul kebingungan di kalangan pasukan Jepang yang masih bertempur hebat melawan Tentara Merah.

Baca Juga: Sniper Jepang, Pantang Keluar Sarang Kecuali Jadi Mayat, Hanya Senapan Mesin Antitank yang Bisa Menundukkannya