Find Us On Social Media :

Kala 83.737 Pasukan Jepang Harus Meregang Nyawa Sia-sia Hanya Dalam 2 Hari, Gara-gara Sebuah Dokumen yang Terlambat untuk Ditandatangani

By Ade S, Rabu, 3 Februari 2021 | 13:13 WIB

Kala pasukan Jepang kalah oleh Soviet dan menyerah di Manchuria.

Tapi mereka memutuskan untuk berperang terus.

Pasalnya Yamada meskipun mendengar pidato Kaisar mengenai kalahnya Jepang, menghendaki adanya konfirmasi tertulis.

Pada 17 Agustus, datang perintah langsung dari Kaisar kepada Panglima Tentara Kwangtung untuk mengakhiri perang.

Perintah tertulis ini dibawa langsung oleh seorang anggota keluarga kekaisaran, yang isinya meminta Jenderal Yamada merundingkan penyerahan dengan pihak Soviet.

Baca Juga: Kalahkan Rekor Kereta Api Supercepat Pertama Jepang, Inilah 'Train a Grade Vitesse', Kereta Api Supercepat Milik Prancis yang Dirilis Tahun 1981

Kastaf Tentara Kwangtung Jenderal Shunroku Hata lalu terbang ke markas Marsekal Alexander Vasilevsky, panglima tertinggi Soviet untuk kampanye di Manchuria.

Tanggal 19 Agustus, empat hari sesudah Jepang resmi menyerah, barulah dokumen penyerahan Jepang di Manchuria ditandatangani. Namun mundurnya penyerahan Jepang dalam waktu dua hari itu ternyata harus dibayar mahal secara sia-sia.

Pasalnya dari kedua belah pihak telah kehilangan puluhan ribu nyawa pasukan.

Menurut pihak Soviet, pertempuran terakhir dalam PD II mengakibatkan 83.737 pasukan Jepang tewas (Jepang menyebutkan 21.000), dan 594.000 lainnya tertawan termasuk 148 Jenderal.

Baca Juga: Pembuatannya Diiringi Kontroversi, Inilah Kereta Buatan Jepang yang Jadi Pelopor Era Kereta Api Supercepat di Dunia, Berapa Kecepatannya?