Find Us On Social Media :

Sisa Jabatan Tinggal Beberapa Hari, Trump 'Bersemangat' Lanjutkan Eksekusi Mati Narapidana

By Tatik Ariyani, Minggu, 17 Januari 2021 | 07:30 WIB

Donald Trump.

Jaksa penuntut mengatakan mantan penduduk Maryland itu, memerintahkan seorang teman membunuh para korban pada Januari 1996. Alasannya karena salah satu dari mereka telah menolak rayuan seksualnya.

Narapidana itu bersikeras sampai hari ini bahwa dia tidak bersalah, dan tidak pernah menyuruh rekan terdakwa membunuh para wanita itu.

"Saya saat ini duduk di “hukuman kematian” untuk kejahatan yang tidak saya lakukan!" katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs website yang dibuat oleh para pendukungnya.

"Saya bertanya-tanya apakah itu karena saya tidak berteriak cukup keras, atau apakah karena ketidakadilan hukum, sehingga membunuh atas kejahatan yang tidak saya perbuat sama sekali tidak penting."

Pria yang menembak mati ketiga korban itu tidak dihukum mati.

Eksekusi Higgs yang dijadwalkan sempat dihentikan minggu ini karena dia positif Covid-19.

Pengacaranya dan Johnson, yang juga tertular virus tersebut, berpendapat suntikan mematikan yang digunakan oleh Departemen Kehakiman akan menyebabkan cairan mengalir ke paru-paru mereka yang rusak.

Baca Juga: Padahal Uji Klinis Fase III Belum Selesai, Namun Vaksin Sinovac Boleh Digunakan, BPOM Beri Penjelasan